Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Kompas.com - 10/12/2023, 18:07 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber AFP

ACEH, KOMPAS.com - Lebih dari 300 pengungsi Rohingya dilaporkan mendarat lagi di Aceh, Indonesia pada Minggu (10/12/2023), usai terombang-ambing di laut selama berminggu-minggu.

Sebagaimana diberitakan AFP, sebagian besar dari para pengungsi itu adalah perempuan dan anak-anak.

Adapun jumlah kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia kali ini menjadi yang terbesar sejak 2015 lalu.

Kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Perancis itu melaporkan, ratusan pengungsi tersebut datang menggunakan dua kapal.

Baca juga: Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Kapal pertama yang membawa 180 orang tiba dan mendarat di sebuah pantai di Kabupaten Pidie Aceh sekitar pukul 03.00 WIB.

Sedangkan kapal kedua membawa 135 orang telah mendarat di Kabupaten Aceh Besar beberapa jam kemudian.

Sebagian besar warga Muslim Rohingya telah menjadi sasaran tindakan keras militer Myanmar pada 2017 dan menjadi sasaran penyelidikan genosida PBB.

Ada sekitar 1 juta orang yang telah melarikan diri ke Bangladesh, dan dari sana ribuan orang mempertaruhkan nyawanya setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.

"Kami telah berada di laut selama lebih dari satu bulan. Kami berangkat 1 November," kata pengungsi berusia 24 tahun, Muhammad Shohibul Islam, kepada AFP.

Ditemukan kartu pengungsi

Usai mendarat, para pengungsi Rohingya kemudian berkumpul di sebuah perkebunan di tepi pantai untuk beristirahat. Mereka dilaporkan telah diberi air minum oleh penduduk setempat.

Polisi setempat menemukan tumpukan kartu pengungsi PBB di dalam kotak karton yang dibawa oleh para pengungsi.

"Kami memperhatikan bahwa beberapa dari pengungsi ini memiliki kartu pengungsi. Jadi, biarlah mereka didaftarkan ulang terlebih dahulu oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Organisasi Internasional untuk Migrasi," kata Kapolsek Krueng Raya Rolly Yuiza Away saat dihubungi via telepon AFP.

Baca juga: PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

Banyak anak-anak digendong ibunya

Untuk sementara, pihak kepolisian menahan para pengungsi di pantai setempat di mana mereka mendarat.

Di situ terlihat banyak anak-anak yang digendong ibunya. Bahkan beberapa di antaranya telajang dan dalam pelukan mereka.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Pidie tidak akan bertanggung jawab menyediakan tenda atau kebutuhan dasar lainnya bagi para pengungsi.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com