Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel-Hamas Gencatan Senjata | Rohingya Ingin di Indonesia

Kompas.com - 27/11/2023, 07:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan kali ini mencakup berita Israel-Hamas gencatan senjata selama empat hari, dan cerita pengungsi Rohingya hanya ingin tinggal di Indonesia.

Semenrara itu, Ukraina menjatuhkan drone langka Iran yang diterbangkan Rusia, dan kapal dari Indonesia tiba di pelosok Australia tanpa terdeteksi.

Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan sepanjang Senin (20/11/2023) hingga Minggu (26/11/2023).

Baca juga: 27 ABK Asal Indonesia Ditangkap di Zhejiang China, Ini Penyebabnya

1. Pasukan Israel Disebut Tembak Siapa Pun yang Tinggalkan RS Indonesia di Gaza

Jurnalis yang berbasis di Gaza, Ismail Al Ghou, melaporkan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel menembak siapa pun orang yang mencoba meninggalkan RS Indonesia di Gaza.

Dia pun mengatakan, situasi di salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza utara tersebut sangat buruk.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikatakan telah dikepung oleh tank-tank Israel.

Baca selengkapnya di sini.

2. Jumlah Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 13.300 Orang

Pihak berwenang di Gaza pada Senin (20/11/2023) mengatakan, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober melonjak menjadi lebih dari 13.300 orang.

Kantor media Pemerintah Hamas yang berbasis di Gaza menyampaikan, jumlah korban tewas tersebut mencakup 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.

Ditambahkannya, korban tewas juga mencakup 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil, dan 60 jurnalis.

Baca selangkapnya di sini.

Baca juga: Sempat Ditunda, Hamas Bebaskan 13 Warga Israel dan 4 Tawanan Thailand

3. Pengungsi Rohingya: Kami Hanya Ingin Tinggal di Indonesia, Tak Mau di Tempat Lain

Kapal kayu yang membawa 219 pengungsi Rohingya berlabuh di Pantai Ujung Kareung, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) malam.

Kedatangan mereka mendapat penolakan dari warga. Para pengungsi itu pun harus meringkuk di pantai semalaman, dilingkari pita kuning garis polisi yang dimaksudkan untuk mencegah melarikan diri.

Penduduk setempat bahkan berupaya mendorong para pengungsi Rohingya kembali ke laut pada Rabu (22/11/2023).

Baca selengkapnya di sini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com