Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Palestina: Israel Akan Memperluas Operasi di Gaza

Kompas.com - 18/11/2023, 20:12 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Perang Israel di Gaza tidak akan terbatas pada satu wilayah saja dan akan meluas ke wilayah lain.

Keyakinan itu dikemukakan oleh Asisten Menteri Urusan Multilateral di Kementerian Luar Negeri Palestina, Ammar Hijazi, kepada Al Jazeera pada Sabtu (18/11/2023).

"Kami pikir mereka melakukannya secara bertahap. Bagian utara hanyalah permulaan," katanya.

Baca juga: Dokter Ceritakan Proses Evakuasi RS Al-Shifa Gaza atas Perintah Israel: Ini Mengerikan

Hijazi menuding, Israel akan memastikan bahwa Gaza, terutama bagian utara dan timur, tidak akan dapat lagi dihuni.

"Israel akan menekan penduduk ke dalam wilayah geografis yang sangat terbatas, mendorong mereka untuk pergi dan dipindahkan secara paksa dari Palestina," ucap dia.

Ketika ditanya apakah Otoritas Palestina (PA) akan bersedia memerintah Gaza setelah pertempuran berhenti, ia mengatakan prioritasnya adalah mengakhiri perang di daerah kantong yang terkepung tersebut.

"Pada dasarnya, kita harus memiliki hanya satu pemerintahan yang memerintah di wilayah Palestina yang diduduki. Dan pemerintahan itu harus sesuai dengan apa yang dipilih rakyat," kata Hijazi.

"Dan perwakilan sah dari rakyat Palestina adalah Organisasi Pembebasan Palestina, dengan demikian pemerintah Palestina dapat ditentukan seperti itu," ucapnya.

Baca juga: Israel Perintahkan Evakuasi RS Al-Shifa Gaza dalam 1 Jam, Semua Panik

Tapi, ia menekankan, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas hal-hal ini.

Sebelumnya, Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borell, mengatakan bahwa hanya PA yang dapat menjalankan Gaza pasca-perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com