MELITOPOL, KOMPAS.com - Ukraina pada Minggu (12/11/2023) mengatakan, gerakan perlawanan lokal di Kota Melitopol yang dikuasai Rusia menewaskan tiga prajurit militer di markas besar otoritas pendudukan.
Melitopol adalah kota dengan populasi sebelum perang sekitar 150.000 orang, Kota ini jatuh ke tangan Rusia pada awal invasi Februari 2022, dan sekarang terletak beberapa puluh kilometer di belakang garis depan.
Badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina menyebutkan di Telegram, tiga prajurit Rusia tewas sebagai akibat dari aksi balas dendam perwakilan gerakan perlawanan lokal.
Baca juga: Cerita Desertir Rusia di Luar Negeri, Tolak Perang di Ukraina
Namun, kantor berita AFP tidak dapat mengonfirmasi klaim tersebut secara independen.
“Serangan terhadap markas tersebut dilakukan saat pertemuan FSB (dinas keamanan Rusia) dan Rosgvardia (Garda Nasional Rusia),” kata badan intel Kemenhan Ukraina.
Melitopol berada di Zaporizhzhia, salah satu dari empat wilayah--bersama Donetsk, Luhansk, dan Kherson--yang Rusia klaim telah mencaploknya tanpa mengendalikan penuh wilayah tersebut.
Baca juga:
Pada Sabtu malam, Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov yang diasingkan berujar, warga melaporkan ledakan yang terdengar di seluruh penjuru kota, dan mobil polisi melaju melintasi kota.
Beberapa pejabat yang memiliki hubungan dengan Rusia tewas dalam serangan di wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan Moskwa sejak invasi dimulai.
Baca juga: Rusia Mulai Rekrut Perempuan untuk Perang di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.