Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Mulai Rekrut Perempuan untuk Perang di Ukraina

Kompas.com - 07/11/2023, 22:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Pasukan yang "memesona"

Dalam perayaan Hari Perempuan Internasional pada bulan Maret ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dengan bangga mengumumkan bahwa sekitar 44.500 perempuan saat ini bertugas di tentara Rusia.

Dia mengatakan, 1.100 dari mereka terlibat langsung dalam "operasi militer khusus,” dan sepertiganya telah menerima penghargaan khusus dari negara.

Sekitar 1.300 orang sedang belajar di perguruan tinggi militer, Shoigu menambahkan, sebelum menggambarkan para perempuan tersebut sebagai "tentara yang memesona.”

Tahun lalu, 128 tentara perempuan Rusia mendapat penghargaan atas prestasi mereka, 24 di antaranya atas partisipasi mereka dalam operasi tempur garis depan.

Menurut kantor berita Rusia RIA Novosti, perempuan aktif di semua cabang angkatan bersenjata Rusia dan menjalankan 150 peran berbeda.

Namun, Shoigu tidak menyebutkan bahwa semakin banyak tahanan perempuan yang direkrut untuk bertugas di angkatan bersenjata Rusia, demikian menurut aktivis hak asasi manusia Olga Romanova dari organisasi nonpemerintah Russia Behind Bars.

Organisasinya membantu para tahanan dengan memberikan bantuan hukum dan dukungan lainnya.

Menurut organisasi tersebut, 50 narapidana perempuan direkrut setahun yang lalu. Saat itu, 50 perempuan yang ditahan di penjara di Kota Luhansk, Ukraina, yang dianeksasi oleh Rusia, bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia.

Sejak itu, semakin banyak perempuan yang dipenjara telah mendaftar. Saat ini, Romanova mengatakan kepada DW, ada ribuan perempuan yang bertugas di militer Rusia.

Dia mengatakan, para perempuan ini adalah "korban propaganda Rusia.” Ada yang bergabung dengan tentara karena alasan moral, ada pula yang tergoda oleh uang.

Selain itu, hukuman penjara bagi mereka yang kembali dari medan perang akan dihapuskan. Banyak tahanan laki-laki juga telah direkrut untuk bertugas di tentara Rusia, tambahnya.

Baca juga: Benarkah Rusia Diuntungkan dari Perang Israel-Hamas?

Kesetaraan yang paling buruk

Romanova tidak memiliki kontak dengan tentara perempuan Rusia yang tidak direkrut dari penjara. Namun ia berasumsi bahwa sebagian besar dari mereka mengikuti suaminya di garis depan, atau bekerja untuk pasukan keamanan negara atau sebagai polisi.

Apa dampak dari upaya Rusia untuk merekrut perempuan mengenai kondisi tentara Rusia? Romanova mengatakan kepada DW bahwa menurutnya hal ini mencerminkan kesetaraan terburuk yang mungkin terjadi.

"Jika saya tidak mengetahui kondisi penjara Rusia atau kondisi di garis depan, menurut saya kita melihat kesetaraan nyata antara laki-laki dan perempuan, tapi tentu saja ini adalah hal yang sangat buruk. Perempuan digunakan sebagai umpan Meriam. Jadi dalam hal ini mereka dianggap setara dengan laki-laki.”

Dia berharap banyak perempuan Rusia yang menentang perang dan meninggalkan gagasan patriotisme yang salah.

Baca juga: Presiden Ukraina Belum Siap Bicara dengan Rusia

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Rusia Rekrut Perempuan Buat Perangi Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com