Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Rusia Diuntungkan dari Perang Israel-Hamas?

Kompas.com - 06/11/2023, 15:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Juri Rescheto/DW Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Menurut sikap resmi Rusia tentang perang antara Hamas dan Israel, AS harus disalahkan atas meruncingnya konflik tersebut, yang dipicu serangan Hamas ke Israel.

Moskwa menyebutkan, AS bertanggung jawab atas ketegangan di Timur Tengah. Sebaliknya, Rusia menyatakan menginginkan perdamaian dan akan melakukan segala upaya untuk mengakhiri perang.

"Namun kenyataannya, kepentingan Rusia berbeda dari posisi resminya", kata pakar Timur Tengah Rusia Ruslan Suleymanov kepada DW.

Baca juga: Demonstrasi Pecah di Beberapa Wilayah Israel, Termasuk di Luar Kediaman PM Netanyahu

Menurutnya, Rusia saat ini mendapat manfaat dari konflik Israel-Hamas dan justru ingin melihat konflik ini berlarut-larut. Rusia mungkin justru menyambut baik konflik yang meluas karena hal ini akan merugikan AS.

"Rusia dan China saling berjabat tangan, menyaksikan dengan gembira situasi yang terjadi (di Timur Tengah),” papar Ruslan Suleymano, karena "AS dan negara-negara Barat lainnya kini menaruh perhatian pada Timur Tengah dan bukan lagi pada perang Ukraina.”

Konstantin Pachalyuk, ilmuwan politik Rusia yang baru-baru ini beremigrasi ke Israel, sependapat. Dia juga yakin Rusia senang ketika perhatian global beralih dari Ukraina ke Israel.

Kehancuran di Jalur Gaza setelah serangan balasan Israel.AFP/GETTY IMAGES/MENAHEM KAHANA via DW INDONESIA Kehancuran di Jalur Gaza setelah serangan balasan Israel.
Manfaat konflik Timur Tengah bagi Rusia

Ada dua alasan mengapa Konstantin Pachalyuk berpendapat Presiden Rusia Vladimir Putin mendapatkan keuntungan dari konflik Israel-Hamas.

"Di satu sisi, propaganda Rusia dapat memanfaatkan konflik tersebut untuk menakut-nakuti penduduk Rusia", kata analis tersebut kepada DW.

Pesan-pesan propaganda, katanya, akan menunjukkan bahwa semua orang menuduh Rusia memulai perang di Ukraina, tetapi sekarang Israel berperilaku lebih buruk dan Amerika tidak bisa berbuat apa-apa.

Propaganda Rusia akan menyiratkan adanya ancaman perang yang lebih besar, dan Barat yang harus disalahkan atas hal ini.

Konstantin Pachalyuk mengatakan, propaganda Rusia akan berusaha membuat narasi: "Apa yang Anda salahkan dari Rusia? Secara moral, tidak ada yang bisa menyalahkan kami."

"Di sisi lain, Rusia kini mungkin makin menunjukkan kedekatannya dengan dunia Islam", ujar Pachalyuk lebih lanjut. Sekalipun Rusia tidak lagi memiliki pengaruh nyata di kawasan itu, baik di Suriah, Mesir, maupun Iran. Oleh karena itu, Rusia ingin menunjukkan kepada dunia Arab, banyak warga Muslim yang tinggal di Rusia, dan semuanya mendukung Palestina.

Baca juga: 5 Poin Perkembangan Terkini Perang Hamas-Israel

Bisakah Rusia bertindak sebagai mediator?

Ilmuwan politik dan ekonom Rusia Mikhail Krutikhin, yang tinggal di Norwegia, sama sekali tidak setuju dengan hal ini.

"Perang di Timur Tengah justru akan merugikan Rusia secara politik", katanya kepada DW.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com