YERUSALEM-JALUR GAZA, KOMPAS.com - Kantor berita internasional Reuters mendapati sejumlah informasi keliru tentang serba-serbi perang Hamas-Israel yang telah tersebar luas di dunia maya.
Banyak pengguna media sosial kedapatan membagikan klaim-klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar mengenai konflik tersebut.
Ini termasuk berupa gambar-gambar yang salah atau dokumen-dokumen yang telah diubah, dalam upaya untuk membentuk persepsi publik.
Baca juga: Sejumlah Negara Serukan Hamas-Israel Redakan Konflik Saat Korban Tewas Capai 1.000 Orang
Reuters telah memeriksa fakta beberapa klaim yang dibagikan secara luas dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab.
Berikut ini beberapa informasi keliru tentang perang Hamas vs Israel yang kiranya perlu jadi perhatian:
Ketika Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023), para militan yang didukung oleh tembakan roket terbang ke Israel dengan paralayang.
Namun, ribuan orang di media sosial akhirnya menonton rekaman yang tidak berhubungan sama sekali dengan kejadian itu.
Warganet justru menyaksikan cuplikan aksi penerjun payung Mesir yang terjun payung di atas Akademi Militer Mesir di Kairo.
????#WATCH: Hamas gunmen can be seen paragliding into Israeli music festival and launch a massive deadly attack. #Gaza #Israel #Palestine #Hamas #hamasattack pic.twitter.com/GHc6aEVBk8
— TinAlerts (@TinAlerts) October 8, 2023
"SAKSIKAN: Orang-orang bersenjata Hamas terlihat terjun payung ke festival musik Israel dan melancarkan serangan besar-besaran yang mematikan," tulis salah satu pengguna terverifikasi di X yang membagikan video tersebut.
Baca juga: Sekjen PBB Cemaskan Langkah Israel Kepung Total Jalur Gaza
????#WATCH: Hamas gunmen can be seen paragliding into Israeli music festival and launch a massive deadly attack. #Gaza #Israel #Palestine #Hamas #hamasattack pic.twitter.com/GHc6aEVBk8
— TinAlerts (@TinAlerts) October 8, 2023
Presiden AS Joe Biden memang telah menawarkan Israel "semua cara yang tepat untuk mendukung" dan memindahkan kapal-kapal militer dan pesawat terbang secara fisik lebih dekat.
Namun, Biden belum mengesahkan bantuan militer senilai 8 miliar dollar AS untuk Israel, seperti yang diklaim secara keliru oleh beberapa orang di dunia maya.
Klaim tersebut disematkan pada sebuah gambar yang diubah dari sebuah memorandum Gedung Putih dari bulan Juli, di mana Biden menyetujui bantuan sebesar 400 juta dollar AS untuk Ukraina.
Baca juga: Erdogan Telepon Presiden Israel dan Palestina, Upayakan Perdamaian
Praying for the people of Israel pic.twitter.com/lvmDv4ko7K
— ??LoLo (@ZOrtiz99) October 7, 2023
Sebuah festival musik yang dihadiri ribuan orang di kibbutz Reim, Israel, menjadi salah satu target pertama militan Hamas setelah menerobos pagar perbatasan Gaza.
Namun, video yang beredar di jejaring sosial yang menunjukkan saat festival itu diserang adalah video yang direkam tiga hari sebelumnya.
Video itu sebenarnya menunjukkan keberadaan para penggemar penyanyi Amerika Serikat, Bruno Mars, yang tengah berlarian menuju tempat konser di Tel Aviv untuk menyaksikan penampilannya.
Video lain yang dikatakan oleh pengguna media sosial menunjukkan orang-orang Yahudi melarikan diri ketika sirene serangan udara berbunyi di Yerusalem, nyatanya tidak terkait dengan bentrokan Hamas-Israel kali ini.
Video tersebut pertama kali muncul di dunia maya setidaknya empat hari sebelum tanggal 7 Oktober.
Seseorang yang berbicara dalam video tersebut dalam bahasa Ibrani menggambarkan adegan tersebut menunjukkan orang-orang Yahudi Ortodoks meninggalkan Tembok Barat setelah berdoa.
Baca juga: Video Angkatan Udara Israel Serang Militan Hamas
Sebuah video yang menunjukkan seorang gadis kecil bersama seorang pria yang berbicara dalam bahasa Arab telah disebarkan di dunia maya dengan keterangan palsu. Video tersebut dikatakan menunjukkan militan Hamas dengan seorang gadis yang diculik setelah serangan mendadak.
Video berjudul “Gadis Hilang” itu memuat audio seorang pria berkata dalam bahasa Arab, "Siapa orang tuamu? Di mana ibumu, di mana ayahmu, dengan siapa kamu datang?".
Meskipun Reuters telah melaporkan tentang penculikan perempuan dan anak-anak ke Gaza, video yang beredar nyatanya diunggah di TikTok pada 8 September, hampir sebulan sebelum serangan 7 Oktober.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.