Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Hamas Lakukan Serangan Mendadak ke Israel yang Tak Diduga Siapa Pun

Kompas.com - 10/10/2023, 09:06 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

YERUSALEM-JALUR GAZA, KOMPAS.com - Banyak warga Israel tengah tertidur lelap ketika peristiwa itu terjadi.

Hari Sabtu (7/10/2023) lalu adalah hari raya Sabat Yahudi, yang berarti banyak keluarga Israel akan menghabiskan waktu bersama di rumah atau di sinagoge. Sebagian lainnya bertemu dengan kawan-kawan mereka.

Namun, ketika fajar mulai menyingsing, sejumlah roket menghujani wilayah Israel, menandakan dimulainya serangan dengan skala dan koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 1.487 Orang Tewas, 6.327 Terluka

Selama bertahun-tahun, Israel telah memperkuat penghalang di perbatasan antara wilayahnya dan sebagian wilayah Palestina di Gaza. Dalam beberapa jam, terungkap bahwa penghalang itu mudah ditembus.

BBC News telah menganalisis rekaman yang diambil oleh kelompok milisi dan warga sipil untuk mengetahui bagaimana Hamas mengoordinasikan serangan paling kompleks yang mereka lakukan dari Gaza.

Roket menandakan dimulainya serangan

Pada pukul 06.30 waktu setempat, roket mulai menghujani kota.

Kelompok milisi Hamas -yang menguasai Gaza dan ditetapkan sebagai kelompok teroris di Inggris dan negara lain di seluruh dunia- sering menggunakan taktik ini.

Roket-roket itu sering kali kesulitan menghindari sistem pertahanan Kubah Besi yang canggih milik Israel -namun ribuan roket ditembakkan dalam waktu singkat untuk melumpuhkannya.

Skala serangan ini menunjukkan perencanaan yang matang selama berbulan-bulan. Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 5.000 peluru pada gelombang pertama (Israel mengatakan jumlahnya setengah dari jumlah tersebut).

Baca juga: Sejumlah Negara Serukan Hamas-Israel Redakan Konflik Saat Korban Tewas Capai 1.000 Orang

Sirene serangan udara mulai terdengar hingga Tel Aviv -sekitar 60 km dari Gaza- dan Yerusalem barat. Asap tampak membubung di atas kota-kota yang terkena serangan roket secara langsung.

Ketika roket terus menerus diluncurkan, kelompok milisi berkumpul di tempat yang mereka rencanakan untuk menembus perbatasan Gaza yang dijaga ketat.

Meskipun Israel menarik pasukan dan pemukimnya keluar dari Gaza pada 2005 silam, Israel masih mengontrol wilayah udara, perbatasan dan garis pantai.

Selain patroli militer rutin di sekeliling perimeter -yang berupa tembok beton di beberapa tempat dan pagar di tempat lain- terdapat juga jaringan kamera dan sensor untuk mencegah serangan.

Namun dalam beberapa jam, penghalang itu telah ditembus berulang kali.

Titik-titik lokasi milisi Hamas memasuki Israel.BBC NEWS INDONESIA Titik-titik lokasi milisi Hamas memasuki Israel.

Bagaimana Hamas menembus perbatasan?

Sejumlah anggota Hamas mencoba melewati penghalang di perbatasan, termasuk terbang di atasnya dengan paralayang (rekaman yang tidak diverifikasi menunjukkan setidaknya tujuh orang melayang di atas Israel) dan dengan perahu.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com