Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu mengumumkan dimulainya pasokan gas ke Uzbekistan melalui Kazakhstan, sebuah dorongan bagi industri Rusia yang terkena dampak sanksi Barat atas serangan di Ukraina .
Meskipun merupakan rumah bagi kekayaan sumber daya alam termasuk gas, negara Uzbekistan di Asia Tengah menghadapi kekurangan energi.
Sementara itu, Moskwa sangat bergantung pada pendapatan energi namun ekspornya anjlok sejak serangan tersebut.
“Ini adalah proyek energi trilateral terbesar antara tiga negara bekas Soviet," kata Putin, setelah peluncuran resmi pengiriman tersebut.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-588 Serangan Rusia ke Ukraina: Peluru Sitaan dari Iran | Reporter Dipenjara
Penembakan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia di Belgorod menewaskan satu orang pada Sabtu pagi.
“Pagi ini, Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang desa Urazovo di distrik Valuysky dengan rudal Grad,” tulis gubernur regional Belgorod Vyacheslav Gladkov di Telegram.
“Satu orang tewas –seorang pria yang berada di jalan pada saat penembakan terjadi,” jelas dia.
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina seperti Belgorod telah melaporkan serangan berulang kali dari pasukan Kyiv termasuk serangan lintas batas yang sesekali terjadi.
Rusia, yang dikeluarkan dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB setelah pasukannya menginvasi Ukraina, akan berupaya kembali ke dewan tersebut pada Selasa (10/10/2023).
Majelis Umum PBB akan melakukan pemungutan suara pada hari itu untuk memilih 15 anggota baru badan PBB yang berbasis di Jenewa, untuk masa jabatan dari tahun 2024 hingga 2026.
Ke-47 anggota dewan tersebut dialokasikan berdasarkan wilayah, dan setiap kelompok besar regional biasanya memilih kandidatnya sendiri, yang kemudian disetujui oleh Majelis Umum.
Namun tahun ini ada dua kelompok yang mempunyai kandidat lebih banyak dari jumlah kursi yang tersedia: Amerika Latin (kandidat dari Brasil, Kuba, Republik Dominika, dan Peru akan memperebutkan tiga kursi), dan Eropa Timur (Albania, Bulgaria, dan Rusia akan bersaing untuk dua kursi).
Pencalonan Moskow menimbulkan skeptisisme, dan pemungutan suara akan dilakukan hanya beberapa hari setelah serangan rudal Rusia di desa Groza di Ukraina yang menewaskan lebih dari 50 orang dalam pembantaian.
“Kami berharap para anggota PBB akan dengan tegas menolak pencalonan (Rusia) yang tidak masuk akal,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS yang tidak mau disebutkan namanya kepada AFP pada Sabtu.
“Anggota pasukan Rusia telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, termasuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina,” tambah juru bicara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.