Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Libya Berseru Pemerintah Harus Disalahkan atas Banjir

Kompas.com - 22/09/2023, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

TRIPOLI, KOMPAS.com - Ribuan orang tewas dan ribuan lainnya hilang akibat bendungan yang seharusnya diperbaiki, jebol.

Rakyat marah dan kini dengan sebagian besar wartawan dilarang bertugas di Derna, Libya, penduduk setempat semakin sedikit mendapat jalur untuk mengungkapkan kemarahan mereka secara terbuka.

Ketika protes melanda rumahnya awal pekan ini, Khalid Alkowash (42), seorang pegawai pemerintah daerah di Derna, merasa khawatir. Tetapi, dia mengaku tak terkejut.

Baca juga: PBB: Korban Banjir Libya Hadapi Risiko Kolera, Diare, Dehidrasi, dan Malanutrisi

“Mereka sudah gila,” kata Alkowash di luar rumahnya di dekat rumah wali kota, yang hangus akibat kebakaran yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa.

“Mereka memecahkan barang-barang, berteriak-teriak,” tambahnya.

Banjir besar di Libya timur melanda Derna pada 11 September 2023, menyapu lingkungan ke laut, dan menghancurkan wilayah itu.

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan, lebih dari 43.000 orang mengungsi.

Penyelam dilaporkan berhasil menarik 125 jenazah dari laut pada Rabu (20/9/2023), dan petugas penyelamat masih mencari ribuan lainnya.

Pada Senin (18/9/2023), alun-alun utama Derna dipenuhi ribuan pengunjuk rasa, yang memulai hari itu dengan meneriakkan, “Tuhan Maha Besar!” dan “Libya adalah Satu Bangsa!” Seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyerukan jatuhnya pemerintahan dan pengunduran diri wali kota.

Safwat Elgiathi, seorang guru sekolah menengah berusia 24 tahun mengatakan, warga marah pada setiap tingkat pemerintahan yang seharusnya bisa mencegah kegagalan prasarana yang menyebabkan banjir.

Baca juga: Hendak Bantu Korban Banjir Libya, 5 Orang Yunani Tewas Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com