Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Korban Banjir Libya: Kami Kehilangan 50 Anggota Keluarga

Kompas.com - 15/09/2023, 07:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

DERNA, KOMPAS.com - Penduduk Kota Derna di Libya yang hancur, mati-matian mencari kerabat mereka yang hilang pada Rabu (13/9/2023).

Bencana banjir Libya diyakini telah menewaskan ribuan orang dan menghanyutkan banyak penduduk ke laut.

Sebagian besar kota di kawasan Mediterania itu tersapu oleh air pada Minggu (10/9/2023) malam, setelah diterjang Badai Daniel yang dahsyat. Luapan air di sungai yang biasanya kering membobol bendungan di atas kota tersebut.

Baca juga: Binance Janjikan 100 Dollar AS Per Orang dalam Kripto, Bantu Korban Banjir Libya

Gedung-gedung bertingkat runtuh dan keluarga-keluarga sedang tidur di dalamnya.

Para pejabat menyebutkan jumlah orang hilang sebanyak 10.000 orang. Badan bantuan PBB OCHA mengatakan jumlah korban tewas setidaknya mencapai 5.000 orang.

Usamah Al Husadi, seorang sopir berusia 52 tahun, telah mencari istri dan lima anaknya sejak bencana itu terjadi.

"Saya berjalan kaki mencari mereka... Saya pergi ke semua rumah sakit dan sekolah tapi tidak berhasil," katanya kepada Reuters, sambil menangis dengan kepala di tangannya.

Husadi, yang sedang bekerja pada malam terjadinya badai, menghubungi nomor telepon istrinya sekali lagi. Namun, teleponnya dimatikan.

"Kami kehilangan setidaknya 50 anggota keluarga ayah saya, antara hilang dan meninggal," katanya.

Reuters melaporkan, pantai dipenuhi dengan pakaian, mainan, perabotan, sepatu, dan harta benda lainnya yang tersapu arus deras dari rumah-rumah.

Sementara, jalanan tertutup lumpur tebal dan dipenuhi pepohonan tumbang serta ratusan mobil rusak, banyak yang terbalik. Satu mobil terjepit di balkon lantai dua sebuah bangunan yang hancur.

Baca juga: Kronologi Banjir Bandang Libya dan Kenapa Korbannya Capai 5.200 Orang Tewas

“Saya bertahan hidup bersama istri saya, tetapi saya kehilangan saudara perempuan saya,” kata Mohamed Mohsen Bujmila, seorang insinyur berusia 41 tahun.

“Adikku tinggal di pusat kota dimana sebagian besar kehancuran terjadi. Kami menemukan mayat suami dan putranya dan menguburkan mereka," tambahnya.

Dia juga menemukan mayat dua orang asing di apartemennya.

Ketika dia berbicara, tim pencarian dan penyelamatan Mesir di dekatnya menemukan mayat tetangganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com