Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2023, 22:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan Antariksa AS NASA mengadakan pengarahan setelah melakukan penelitian panjang terhadap ratusan laporan tentang UFO atau UAP.

Laporan tersebut mengatakan bahwa sebagian besar penampakan UFO telah dijelaskan, namun ada segelintir kecil yang tidak dapat segera diidentifikasi sebagai fenomena buatan manusia atau fenomena alam yang diketahui.

NASA mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa sumber luar angkasa berada di balik UAP.

Baca juga: AS Disebut Sembunyikan Fakta Lokasi Alien dan UFO

Namun, mereka tidak menutup kemungkinan tersebut.

NASA juga memberikan analisis rinci terhadap video terkenal yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan AS pada tahun 2020, yang tampaknya menunjukkan UFO.

Kementerian ini tidak mengetahui apa benda terbang misterius itu, begitu pula NASA.

Namun, dengan mengutip tangkapan layar tertentu dari video tersebut, dikatakan bahwa mereka dapat menghitung bahwa objek tersebut bergerak pada ketinggian 13.000 kaki, dan berjarak 4,2 mil dari laut di belakangnya.

Mereka menambahkan bahwa objek tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 40mph, yang merupakan kecepatan angin tipikal pada ketinggian tersebut.

Dan berdasarkan fakta bahwa objek tersebut tampak lebih dingin daripada lautan, diperkirakan objek tersebut kemungkinan besar terbawa angin.

BBC menyebut, sebelumnya organisasi ini mengatakan ingin membuat peta jalan untuk studi masa depan tentang apa yang disebutnya sebagai Fenomena Anomali Tak Teridentifikasi

Baca juga: Geger Tuduhan AS Simpan Kendaraan Alien, Bukti Valid Adanya UFO?

Laporan ini merinci bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menyelidiki penampakan UAP di masa depan

Dikatakan bahwa hal ini penting untuk keamanan nasional dan keselamatan udara.

Baca juga: NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

16 ilmuwan data dan AI terkemuka di dunia telah mengerjakan penelitian ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Global
Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Global
Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Global
Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Global
Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

Global
Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Global
Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Global
Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Global
Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Global
Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Global
Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Global
Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Global
Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com