KOMPAS.com - Kabar mengenai penembakan UFO yang dilakukan AS tidak terkait dengan China menjadi berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global.
Sementara itu, Kanada akan mengirim kapal perangnya ke pantai Haiti untuk mengumpulkan informasi intelijen saat negara Karibia tersebut dilanda kekerasan.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Jumat (17/2/2023).
Presiden AS Joe Biden mengatakan, tiga obyek terbang tak dikenal alias unidentified flying object (UFO) yang ditembak jatuh di Amerika Utara kemungkinan tidak terkait dengan balon mata-mata China.
Pernyataan itu disampaikan Biden dalam pidato resmi pertamanya mengenai insiden objek tersebut yang terbang di langit Kanada dan AS.
UFO terakhir yang ditembak jatuh AS sekitar lima hari lalu.
Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Pidato Pertama soal Penembakan UFO, Biden Tegaskan Tak Terkait Balon Mata-mata China
Kanada akan mengirim kapal perangnya ke pantai Haiti untuk mengumpulkan informasi intelijen saat negara Karibia tersebut dilanda kekerasan.
Haiti masih terus diguncang kerusuhan buntut dari ketidakstabilan ekonomi serta politik. Kekerasan di negara tersebut sebagian besar didorong oleh kelompok kriminal terorganisasi.
Pengumuman pengerahan kapal perang Kanada ke pantai Haiti disampaikan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam pertemuan CARICOM, blok perdagangan yang beranggotakan 15 negara Karibia, di Bahama
Anda bisa membaca berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Haiti Dilanda Kerusuhan Parah, Kanada Akan Kirim Kapal Perang
China memasukkan Lockheed Martin dan Raytheon Missile and Defense ke dalam daftar entitas yang tidak dapat dipercaya karena menjual senjata ke Taiwan.
Atas hal tersebut, Beijing melarang kedua perusahaan melakukan impor dan ekspor yang terkait dengan China. Ini merupakan bentuk sanksi terbaru Beijing terhadap perusahaan AS.
Sanksi tersebut dijatuhkan China di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Wahsington setelah militer AS menembak diduga balon mata-mata China.
Baca selengkapnya melalui tautan ini.
Baca juga: China Sanksi Lockheed Martin dan Raytheon karena Jual Senjata ke Taiwan
Masa depan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tidak pasti akibat invasi Moskwa ke Ukraina.
Prediksi tersebut disampaikan seorang pejabat Barat yang enggan disebutkan identitasnya sebagaimana dilansir Reuters.
Akan tetapi, prediksi kapan terjadi perubahan di Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin masih samar.
Baca lebih lengkap di sini.
Baca juga: Masa Depan Kekuasaan Putin di Rusia Tak Pasti karena Invasi ke Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.