MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Kim Jong Un mengundang pemimpin Kremlin Vladimir Putin untuk mengunjungi Korea Utara dalam sebuah pertemuan puncak yang jarang terjadi.
Pertemuan itu sendiri memicu kekhawatiran AS bahwa poros Moskwa-Pyongyang yang dihidupkan kembali dapat meningkatkan militer Rusia di Ukraina dan memberikan teknologi rudal yang sensitif kepada Kim.
Putin dikabarkan menerima undangan tersebut, menurut kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA, meskipun tidak ada konfirmasi langsung dari Kremlin.
Baca juga: Putin Terima Undangan Kim Jong Un untuk Kunjungi Korea Utara
Dilansir dari Reuters, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Putin jarang bepergian ke luar negeri.
Saling menyebut satu sama lain sebagai kawan, Putin dan Kim bersulang untuk persahabatan mereka pada hari Rabu (13/9/2023) dengan anggur Rusia.
Presiden Rusia berusia 70 tahun itu mengajak Kim, 39 tahun, berkeliling fasilitas peluncuran ruang angkasa paling modern di Rusia dan mereka mengadakan pembicaraan dengan para menteri pertahanan.
"Di akhir resepsi, Kim Jong Un dengan sopan mengundang Putin untuk mengunjungi RRDK pada waktu yang tepat," kata KCNA, merujuk pada Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.
"Putin menerima undangan tersebut dengan senang hati dan menegaskan kembali keinginannya untuk selalu meneruskan sejarah dan tradisi persahabatan Rusia-RRDK," kata KCNA.
Bagi Amerika Serikat dan sekutunya, persahabatan yang sedang berkembang antara Kim dan Putin menjadi perhatian.
Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata untuk Rusia, tetapi tidak jelas apakah ada pengiriman yang dilakukan.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-567 Serangan Rusia ke Ukraina: Kim Jong Un Temui Putin | Pelabuhan Izmail Rusak
Baik Rusia maupun Korea Utara telah membantah klaim tersebut, tetapi berjanji untuk memperdalam kerja sama pertahanan, dan selama kunjungan ke Korea Utara pada Juli, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu diperlihatkan rudal balistik yang dilarang Kim.
Kim dijadwalkan pada hari Kamis (14/9/2023) untuk mengunjungi pabrik-pabrik penerbangan militer dan sipil di kota Komsomolsk-on-Amur, Rusia, dan memeriksa armada Pasifik Rusia di Vladivostok, kata Putin.
Sambil menikmati makan siang mewah pangsit "pelmeni" Rusia yang terbuat dari kepiting Kamchatka, sup ikan amur putih, dan ikan sturgeon, Kim pada hari Rabu bersulang untuk kesehatan Putin, kemenangan "Rusia yang hebat", dan persahabatan Korea-Rusia, serta meramalkan kemenangan Moskwa dalam "pertarungan suci" dengan Barat.
Korea Utara didirikan pada September 1948 dengan dukungan Uni Soviet, dan Moskwa mendukungnya selama beberapa dekade selama Perang Dingin, meskipun dukungan tersebut menurun setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Dalam beberapa tahun terakhir, China dipandang sebagai kekuatan yang paling berpengaruh terhadap Kim, tetapi para pemimpin Pyongyang sering mencoba menyeimbangkan hubungan dengan Moskwa dan Beijing.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Banjir Libya Tewaskan 5.200 Orang | Kim Jong Un di Rusia
Setelah mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin pada tahun 1999, Putin mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli 2000 untuk bertemu dengan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.