Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Serba Bingung Wagner Pascatewasnya Prigozhin

Kompas.com - 07/09/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pada 23 Agustus 2023, sebuah pesawat penumpang pribadi Embraer EMB-135BJ Legacy 600 jatuh dalam perjalanan dari Moskwa ke Saint Petersburg, Rusia.

Semua orang di dalamnya tewas, tetapi satu-satunya alasan kecelakaan pesawat kecil ini menjadi berita utama internasional adalah karena pesawat itu membawa pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, yang juga tewas dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan ini diyakini secara luas sebagai insiden yang disengaja.

Baca juga: Video Terakhir Prigozhin Sebelum Tewas Dirilis

Pada Juni 2023, Prigozhin memimpin pasukannya dalam pemberontakan melawan pemerintah Rusia atas perlakuannya terhadap pasukan Wagner dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pawai yang dipimpinnya di Moskwa memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin melarikan diri dari kota itu.

Pemberontakan ini baru berhenti setelah Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menegosiasikan untuk mengakhirinya.

Sebagai imbalan atas berakhirnya pemberontakan, tuduhan kriminal terhadap Prigozhin dibatalkan, tetapi Rusia masih menyelidiki Prigozhin atas pengkhianatan.

Prigozhin dan Wagner kembali memajukan kepentingan Rusia di Afrika.

Semua tampak normal hingga kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin dan sembilan orang lainnya.

The Washington Post melaporkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan struktural dalam penerbangan yang dahsyat, dengan semua tanda-tanda akan terjadinya ledakan di dalam pesawat.

Baca juga: Rusia Tak Tutup Kemungkinan Prigozhin Tewas karena Pembunuhan Berencana

Peringatan untuk sang pemimpin yang gugur, yang menampilkan bendera, palu godam, dan bunga-bunga Wagner, mulai bermunculan di seluruh kota yang ramah terhadap Wagner.

Surat kabar berbahasa Rusia dan Inggris yang berbasis di Latvia, Meduza, mulai menjangkau para mantan tentara bayaran Wagner saat ini untuk mengetahui pendapat mereka tentang kecelakaan yang menewaskan pemimpin mereka dan bagaimana masa depan Grup Wagner.

Segera setelah kejadian itu, para pejabat di organisasi tersebut hanya memikirkan apa yang mungkin dipikirkan oleh para tentaranya.

"Sepertinya para komandan berencana untuk menulis sebuah pernyataan, tetapi itu akan ditujukan terutama kepada para pejuang," kata seorang pejuang Wagner, seorang veteran Ukraina, kepada Meduza.

"Jangan khawatir, mereka akan menggerogoti omong kosong ini di media sosial selama dua minggu dan kemudian melupakannya," tambah seorang veteran Wagner Group yang sekarang bekerja di militer.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-553 Serangan Rusia ke Ukraina: Tewasnya Prigozhin Tak Diselidiki | Drone Serang Bandara

"Beberapa orang sekarang terjebak di Belarus, beberapa di Afrika, dan sisanya tersebar di wilayah Federasi Rusia. Semua orang sudah tersebar sebelumnya, yakni kepemimpinan negara melindungi dirinya sendiri. Beberapa orang menelepon saya untuk bertanya bagaimana cara bergabung dengan saya," tambahnya.

Prigozhin memang memegang kendali perusahaannya dengan erat. Dia tidak hanya mengendalikan penyebaran Wagner Groups, dia juga mengelola keuangan dan mengoordinasikan kegiatannya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pemakaman Prigozhin Tertutup | Kudeta Militer Gabon

Beberapa orang mengatakan bahwa masa depan perusahaan tanpa Prigozhin tidak pasti, yang lain mengatakan bahwa ada banyak orang yang dapat melanjutkan misinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com