Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Mana Saja yang Ingin Gabung BRICS Selain Indonesia?

Kompas.com - 22/08/2023, 11:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Ada banyak negara yang dilaporkan ingin bergabung dengan BRICS, termasuk Indonesia.

BRICS adalah singkatan dari negara-negara berkembang utama, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).

Kelompok ini semula bernama BRIC karena Afrika Selatan tidak bergabung sedari awal.

Baca juga: Xi Jinping Bertolak Menuju Afrika Selatan untuk Hadiri KTT BRICS

Akronim BRIC diciptakan pada 2001 oleh kepala ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill, dalam sebuah makalah penelitian yang menggarisbawahi potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, dan China.

Blok ini didirikan sebagai kelompok informal pada 2009 guna menyediakan platform bagi para anggotanya untuk menantang tatanan dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya.

Pembentukannya diprakarsai oleh Rusia.

Kelompok ini bukanlah organisasi multilateral formal seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, atau Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Para kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara anggota bertemu setiap tahun dengan masing-masing negara mengambil alih kepemimpinan bergilir selama satu tahun.

Siapa saja anggota BRICS?

Brasil, Rusia, India, dan China adalah anggota pendiri.

Afrika Selatan, anggota terkecil dalam hal pengaruh ekonomi dan populasi, adalah penerima manfaat pertama dari perluasan blok ini pada 2010 ketika pengelompokan tersebut dikenal sebagai BRICS.

Baca juga: Media Asing Soroti Keberangkatan Presiden Jokowi ke Afrika Selatan untuk Hadiri KTT BRICS

Bersama-sama, negara-negara ini menyumbang lebih dari 40 persen populasi dunia dan seperempat ekonomi global.

Selain geopolitik, fokus kelompok ini meliputi kerja sama ekonomi dan peningkatan perdagangan dan pembangunan multilateral.

Blok itu beroperasi berdasarkan konsensus.

Semua negara BRICS adalah bagian dari Kelompok 20 (G20) yang terdiri dari negara-negara ekonomi utama.

Lantas, negara mana saja yang ingin bergabung dengan BRICS?

Dikutip dari Reuters, penyelenggara KTT BRICS 2023, Afrika Selatan, menyebut ada lebih dari 40 negara yang telah menyatakan ketertarikan untuk bergabung dengan BRICS.

Beberapa di antaranya, yakni:

  • Iran
  • Arab Saudi
  • Uni Emirat Arab
  • Argentina
  • Aljazair
  • Bolivia
  • Indonesia
  • Mesir
  • Ethiopia
  • Kuba
  • Republik Demokratik Kongo
  • Komoro
  • Gabon
  • Kazakhstan

Mereka memandang BRICS sebagai alternatif dari badan-badan global yang dianggap didominasi oleh kekuatan tradisional Barat dan berharap keanggotaannya akan memberikan manfaat termasuk pembiayaan pembangunan, serta peningkatan perdagangan dan investasi.

Baca juga: Afrika Selatan Ungkap Alasan Putin Tak Akan Hadiri Langsung KTT BRICS

Ketidakpuasan terhadap tatanan global di antara negara-negara berkembang diperparah oleh pandemi Covid-19 ketika vaksin yang menyelamatkan jiwa ditimbun oleh negara-negara kaya.

Iran, yang memiliki sekitar seperempat cadangan minyak Timur Tengah, mengatakan bahwa mereka berharap mekanisme keanggotaan baru akan diputuskan secepatnya.

Arab Saudi adalah salah satu dari lebih dari selusin negara yang berpartisipasi dalam pembicaraan "Friends of BRICS" di Cape Town pada bulan Juni.

Arab Saudi telah menerima dukungan dari Rusia dan Brasil untuk bergabung dengan BRICS.

Argentina menyampaikan pada Juli 2022, bahwa mereka telah menerima dukungan resmi dari China dalam upayanya untuk bergabung dengan kelompok tersebut.

Ethiopia, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika, mengatakan pada Juni bahwa mereka telah meminta untuk bergabung dengan blok tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia menyatakan, negara mereka akan terus bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional yang dapat melindungi kepentingannya.

Presiden Bolivia Luis Arce telah menyatakan ketertarikannya untuk menjadi anggota BRICS dan diharapkan akan menghadiri KTT kali ini pada Selasa-Kamis (22-24/8/2023).

Pemerintahnya mengatakan pada Juli bahwa mereka bertekad untuk mengurangi ketergantungan pada dollar AS untuk perdagangan luar negeri, dan beralih ke yuan China. Ini sejalan dengan tujuan para pemimpin BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang AS.

Aljazair mengatakan pada Juli bahwa mereka telah mengajukan permohonan keanggotaan BRICS dan menjadi pemegang saham di Bank Pembangunan Baru, yang disebut Bank BRICS.

Negara di Afrika Utara ini kaya akan sumber daya minyak dan gas dan berusaha untuk mendiversifikasi ekonominya dan memperkuat kemitraan dengan RRT dan negara-negara lain.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-511 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tidak ke KTT BRICS | Rusia serang Odessa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com