Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-517 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Naikkan Usia Wajib Militer | UE Bantu Ekspor Ukraina

Kompas.com - 26/07/2023, 13:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-517 pada Selasa (25/7/2023).

Ini termasuk, anggota parlemen Rusia mendukung undang-undang yang meningkatkan batas usia maksimum untuk wajib militer menjadi 30 tahun, lebih dari setahun setelah serangan Kremlin di Ukraina.

Sementara itu, Komisioner pertanian UE menyampaikan kesiapan bisa membantu Ukraina mengekspor sebagian besar biji-bijiannya melalui jalur darat dan dapat mensubsidi biaya transportasi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-516 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Gereja Ortodoks Pasca-serangan Rusia | Pertemuan Putin-Lukashenko

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-517 yang dapat Anda simak:

Rusia serang Kyiv dengan drone

Otoritas Kyiv pada Selasa mengatakan, Rusia telah meluncurkan serangan drone pada Senin (24/7/2023) malam di Kyiv.

Sergiy Popko, Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, menambahkan semua drone yang masuk telah ditembak jatuh dan informasi awal menunjukkan tidak ada kerusakan atau korban akibarnya.

Serangan yang dilaporkan itu terjadi sehari setelah Rusia memperingatkan tindakan pembalasan usia Moskwa diserang drone.

"Rusia menyerang Kyiv dengan serangan UAV," kata Sergiy Popko di Telegram, dikutip dari AFP.

Rusia klaim gagalkan serangan terhadap kapal patroli Laut Hitam

Rusia pada Selasa mengatakan telah menangkis serangan drone pada kapal patroli militer di Laut Hitam.

Ketegangan telah meningkat di Laut Hitam setelah Rusia keluar dari kesepakatan yang melindungi ekspor biji-bijian Ukraina.

"Angkatan bersenjata Ukraina melakukan serangan yang gagal semalam dengan dua drone angkatan laut di kapal patroli Sergei Kotov," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-515 Serangan Rusia ke Ukraina: Isu Putin Demensia | Odessa Terus Diserang

Putin diumumkan akan menjamu pemimpin Afrika

Kremin pada Selasa mengumumkan, Rusia akan menjamu kehadiran para pemimpin Afrika minggu ini melaksanakan KTT yang bertujuan meningkatkan hubungan.

Agenda pertemuan itu muncul ketika ada kekhawatiran di Afrika atas konflik di Ukraina dan penangguhan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina.

Terkucil di kancah internasional sejak melancarkan kampanye militer di Ukraina, Presiden Vladimir Putin masih memiliki dukungan di beberapa negara Afrika.

"Hari ini kemitraan itu konstruktif, percaya diri, dan mengarah ke masa depan," tulis Putin di situs web Kremlin.

Rusia akan menaikkan usia maksimal wajib militer

Anggota parlemen Rusia pada Selasa mendukung undang-undang yang meningkatkan batas usia maksimum untuk wajib militer menjadi 30 tahun, lebih dari setahun setelah serangan Kremlin di Ukraina.

RUU itu muncul saat Moskwa berusaha untuk menambah pasukannya di garis depan di Ukraina tanpa menggunakan mobilisasi lain.

"Mulai 1 Januari 2024, warga negara berusia 18 hingga 30 tahun akan dipanggil untuk dinas militer," kata majelis rendah parlemen setelah RUU itu disahkan dalam pembacaan kedua dan ketiga.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-514 Serangan Rusia ke Ukraina: Crimea Diserang | Jurnalis Kena Bom Tandan

Rusia: tentara maju 2 km di timur Ukraina dalam 24 jam

Rusia pada Selasa mengatakan pasukannya telah maju hingga 2 kilometer di sepanjang bagian depan di wilayah Donetsk timur Ukraina.

"Total kemajuan unit kami mencapai kedalaman dua kilometer sepanjang hingga empat kilometer dari garis depan ke arah Lyman," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Militer Rusia juga mengatakan telah menguasai desa Sergiivka.

Inggris kecam kebijakan Rusia keluar dari kesepakatan biji-bijian

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Selasa mengatakan, setiap upaya Rusia untuk mencegah biji-bijian meninggalkan Ukraina jelas sama sekali tidak dapat diterima.

Sunak mengatakan telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui telepon.

Dia menjelaskan bahwa setiap upaya Rusia untuk menghentikan biji-bijian meninggalkan Ukraina sama sekali tidak dapat diterima.

Putin akan kunjungi China pada Oktober

Kremlin pada Selasa mengumumkan, Presiden Vladimir Putin berencana untuk mengunjungi China pada bulan Oktober.

Pengumuman itu muncul ketika Rusia berusaha untuk menopang hubungan dengan salah satu sekutu terdekatnya tersebut.

“Diketahui bahwa kami telah menerima undangan dan kami berniat untuk pergi ke China ketika Forum Sabuk dan Jalan diadakan pada bulan Oktober,” jelas Yuri Ushakov, seorang pembantu presiden untuk urusan internasional, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Ria Novosti.

Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskwa pada bulan Maret dan menyatakan hubungan kedua negara memasuki era baru.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-513 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Lindungi Belarus, Rusia Tangkap Igor Girkin

UE mempertimbangkan subsidi pengangkutan biji-bijian Ukraina

Komisioner pertanian UE pada Selasa mengatakan blok tersebut dapat membantu Ukraina mengekspor sebagian besar biji-bijiannya melalui jalur darat dan dapat mensubsidi biaya transportasi.

Hal itu terjadi setelah Rusia memutuskan keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina.

Uni Eropa sendiri telah menyiapkan apa yang disebut sebagai "jalur solidaritas" untuk produk Ukraina pada tahun lalu.

Rencana itu disiapkan untuk membantu meningkatkan rute alternatif pengiriman produk Ukraina ke pasar global setelah invasi Moskwa, terutama melalui Rumania dan Polandia.

AS umumkan paket bantuan militer baru senilai 400 juta dollar AS untuk Ukraina

Amerika Serikat pada hari Selasa mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 400 juta dollar AS untuk Ukraina, di antaranya berupa amunisi untuk artileri dan sistem pertahanan udara.

Pengumuman tentang bantuan itu - yang akan diambil dari stok militer AS- muncul saat pasukan Ukraina maju terus dengan serangan balasan yang bergerak lambat melawan pasukan Rusia yang menyerang.

"Paket itu termasuk amunisi untuk sistem pertahanan udara Patriot dan NASAM serta rudal Stinger, peluru artileri 155 mm dan 105 mm, 32 pengangkut personel lapis baja Stryker, dan lebih dari 28 juta butir amunisi senjata kecil dan granat," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-512 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Latih Pasukan Belarus, Rusia-China Latihan di Laut Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com