Mereka menemukan dua foto yang diambil oleh badan cuaca Taiwan, yang memperlihatkan sebuah balon di atas ibu kota, Taipei, pada akhir September 2021.
Jaskolski kemudian melakukan referensi silang dengan citra satelit.
"Dalam 90 detik, kami menemukan balon itu di lepas pantai Taiwan," katanya.
Pemerintah Taiwan mengatakan kepada BBC Panorama bahwa mereka yakin itu adalah balon cuaca, tetapi Jakolski tidak setuju.
"Hanya berdasarkan diameter balon dan fakta bahwa ketinggian operasi terlihat serupa... itu terlihat sangat mirip dengan balon yang terbang di atas Amerika Serikat, di atas Jepang," katanya.
Taiwan yang diperintah secara demokratis telah lama menjadi perhatian China.
Tahun lalu militer China meluncurkan latihan serangan skala penuh.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan, AS akan membela Taiwan jika China menyerang.
Baca juga: AS Temukan Sensor dari Obyek Diduga Balon Mata-mata China
Corey Jaskolski memulai dengan sketsa yang menurutnya akan terlihat seperti balon dari luar angkasa.
Dia kemudian memasukkan garis besar ini ke dalam perangkat lunak AI-nya, bersama dengan koordinat kasar tempat terakhir kali terlihat.
Dia juga menganalisis model angin untuk melacak jalur balon dan menemukan asalnya.
Corey menggunakan gambar satelit yang disediakan oleh perusahaan Planet Labs, kemudian memasukkan semua informasi ke dalam perangkat lunaknya, RAIC (kategorisasi gambar otomatis cepat), untuk menemukan balon.
Balon pengintai sangat besar--seukuran beberapa bus--dan membawa peralatan canggih yang mampu mengumpulkan data dalam jumlah besar dari target di bawahnya.
Namun, dilihat dari hasil foto satelit dari luar angkasa, balon-balon itu tampak seperti gumpalan putih kecil.
Penelitian Jaskolski menunjukkan balon yang terbang di atas AS pada Februari berada di satu titik sekitar 130 kilometer dari pangkalan angkatan udara nuklir di negara bagian Montana.