Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Biparjoy Mendekat, India dan Pakistan Evakuasi Lebih dari 150.000 Orang

Kompas.com - 15/06/2023, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pihak berwenang di India dan Pakistan telah mengevakuasi lebih dari 150.000 orang dari daerah pantai yang rentan di jalur topan Biparjoy, yang akan berputar dari Laut Arab dan mendarat pada Kamis (15/6/2023) malam.

Biparjoy, yang berarti bencana atau malapetaka dalam bahasa Bengali, berpusat 140 km (87 mil) dari pelabuhan Jakhau di negara bagian Gujarat di India barat dan 230 km (143 mil) dari pelabuhan Karachi di selatan Pakistan, kata pejabat cuaca.

"Kami memperkirakan topan akan mendarat pada malam hari, sekitar pukul 20.00 atau 20.30," kata Manorama Mohanty, direktur Departemen Meteorologi India (IMD) Gujarat, yang memperingatkan proses tersebut dapat berlangsung hingga tengah malam.

Baca juga: Jack Dorsey: India, Turkiye, dan Nigeria Sempat Ancam Menutup Twitter

Dilansir dari Reuters, siklon dapat menyebabkan gelombang pasang di Laut Arab setinggi 2 m hingga 3 m (7 hingga 10 kaki) yang dapat menggenangi dataran rendah pesisir di kedua negara.

Diklasifikasikan sebagai badai kategori satu, yang paling tidak parah pada skala satu sampai lima, Biparjoy tampaknya telah kehilangan sebagian intensitasnya.

Biparjoy diprediksi memiliki kecepatan angin berkelanjutan maksimum 115 hingga 125 kpj (71 hingga 78 mph) yang berhembus hingga 140 kpj (87 mph), turun dari perkiraan hari Rabu (14/6/2023) sebesar 150 kpj (93 mph).

Hampir 95.000 orang telah dievakuasi dari delapan distrik pantai di Gujarat yang kemungkinan terkena dampak topan dan dipindahkan ke tempat penampungan, kata pemerintah negara bagian.

Pihak berwenang di Pakistan mengatakan sekitar 62.000 orang telah dievakuasi dari daerah berisiko tinggi pada Rabu malam.

Tempat bantuan darurat didirikan di auditorium sekolah dan gedung pemerintah lainnya untuk melindungi para pengungsi di kedua negara.

Saat badai mendekati daratan, kecepatan angin naik di sekitar Jakhau, kata Amit Arora, seorang pejabat pendapatan di wilayah Kutch, tempat topan kemungkinan akan menghantam daratan, dan lebih dari 50.000 orang telah dievakuasi.

Baca juga: Viral Video Jembatan India Ambruk Ditonton Warga, Runtuh 2 Kali dalam Setahun

Di kota pesisir Mandvi, seorang saksi Reuters mengatakan angin kencang telah menumbangkan pepohonan dan menyebabkan genangan air.

Distrik lain di negara bagian itu juga melaporkan pohon tumbang dan hujan sedang.

Kapal dan perahu telah dipindahkan dari beberapa daerah pantai Pakistan dengan rumah sakit dalam keadaan siaga tinggi untuk topan tersebut.

Baca juga: Sudah 4 Hari, 83 Jenazah Korban Kecelakaan Kereta di India Belum Teridentifikasi

Karachi, pusat ekonomi 20 juta jiwa, tidak menghadapi ancaman langsung, tetapi tindakan darurat diambil untuk melindungi dari kemungkinan angin dan hujan, kata Sherry Rehman, menteri perubahan iklim Pakistan.

Rumah-rumah jerami sementara di pantai Gujarat dapat diratakan sementara tanaman, perkebunan dan jalan-jalan terancam rusak parah, kata IMD dalam sebuah pernyataan yang memperingatkan terhadap gangguan pada jaringan kereta api.

Otoritas India menangguhkan penangkapan ikan hingga Jumat (16/6/2023), menutup sekolah dan menutup pantai.

Baca juga: Berlumuran Darah, Wajah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Dikenali Pihak Keluarga

Banyak instalasi minyak lepas pantai dan pelabuhan utama di pantai Gujarat telah menangguhkan operasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com