ODISHA, KOMPAS.com - Keluarga para korban kecelakaan kereta di India masih memenuhi sebuah rumah sakit di kota Bhubaneswar untuk mencoba mengidentifikasi jenazah kerabat mereka pada Senin (5/6/2023).
Kerabat para penumpang yang tewas dalam kecelakaan kereta pada hari Jumat (2/6/2023) itu tampak berbaris di luar All India Institute of Medical Sciences.
Sementara, para korban selamat yang dirawat di sejumlah rumah sakit mengaku masih mencoba mencerna bencana mengerikan yang mereka alami.
Baca juga: Kecelakaan Kereta India Tewaskan 288 Orang, Seberapa Aman Naik KA di Sana?
Di luar rumah sakit, dua layar besar disediakan untuk menggulirkan foto-foto jenazah.
Sayangnya, banyak wajah dari para korban kecelakaan kereta India begitu berlumuran darah dan hangus sehingga sulit dikenali.
Setiap jenazah diberi nomor. Kerabat yang melihat foto demi foto pada layar berusaha menemukan petunjuk seperti pakaian yang dikenakan korban.
Banyak di antara mereka datang dari negara bagian tetangga dan menghabiskan waktu berhari-hari untuk bisa menuju ke lokasi pengumpulan jenazah.
Mereka datang dengan menumpangi beberapa kereta, bus, atau mobil sewaan untuk mengidentifikasi dan mengklaim jenazah.
Sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP), Mayur Sooryavanshi pada Senin mengatakan, sejauh ini baru ada 45 jenazah yang diidentifikasi dan 33 di antaranya telah dikembalikan ke pihak keluarga.
Mayur Sooryavanshi adalah petugas yang mengawasi proses identifikasi di rumah sakit yang terletak di ibu kota negara bagian Odisha tersebut, 200 kilometer dari lokasi kecelakaan di Balasore.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Layanan Kembali Normal Setelah 51 Jam, Rel Ditutup Kain Hijau
Upendra Ram becerita mulai mencari jenazah putranya, Retul Ram, pada Minggu (4/6/2023), setelah melalui perjalanan sejauh 850 kilometer dari negara bagian Bihar yang bertetangga.
Perjalanan seharian dengan menggunakan mobil yang disewanya seharga 35.000 rupee (sekitar Rp6,2 juta) itu sangat melelahkan bagi Ram.
Ram berkata, putranya, Retul (17) menumpangi kereta maut itu menuju Chennai untuk mencari pekerjaan.
Setelah menghabiskan waktu berjam-jam melihat foto-foto jenazah, Ram akhirnya berhasil mengidentifikasi jenazah putranya pada Senin (5/6/2023) siang.
“Saya akan mati mengingatnya, saya akan mati di sini jika tak berhasil mengambil jenazahnya. Saya ingin pulang ke kampung saya bersama jenazahnya,” kata Ram.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.