Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Kompas.com - 27/05/2023, 16:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

DOHA, KOMPAS.com - Tiga penjaga keamanan Piala Dunia yang ditahan saat mencoba menyelesaikan perselisihan tentang gaji yang belum dibayar masih ditahan di Qatar, empat bulan setelah penangkapan mereka.

Shakir Ullah dan Zafar Iqbal dari Pakistan, dan seorang warga negara India, diduga telah dijatuhi hukuman enam bulan penjara dan denda masing-masing 10.000 riyal (2.220 pounds).

Temuan tersebut, yang pertama kali ditetapkan oleh kelompok hak asasi manusia Equidem dan diverifikasi oleh Guardian, merupakan catatan tambahan yang mengejutkan untuk Piala Dunia, yang dijanjikan FIFA akan meninggalkan warisan hak-hak pekerja yang lebih baik.

Baca juga: 3 Penonton Judo di Qatar Dikeluarkan karena Pakai Simbol Agresi Militer Rusia

Qatar belum mengomentari kasus tersebut.

Ketiga pria itu termasuk di antara ratusan penjaga keamanan, yang dipekerjakan Stark Security Services, perusahaan keamanan swasta lokal, yang dikerahkan di lokasi-lokasi utama sepanjang Piala Dunia.

Tetapi mereka diberhentikan pada hari-hari setelah final, dengan sisa kontrak berbulan-bulan.

Ullah, yang dikenal sebagai chacha (paman dalam bahasa Urdu) oleh rekan-rekannya, digambarkan oleh seseorang sebagai orang yang tenang dan pendiam.

"Tetapi jika menyangkut haknya, dia tidak akan membiarkan Anda menipu dia," ujar rekannya.

Menyerukan pembebasan segera ketiga pria itu, direktur Equidem, Mustafa Qadri, mengatakan orang-orang itu telah dihukum karena hanya menuntut hutang mereka dan ratusan rekan mereka setelah kontrak mereka diakhiri lebih awal.

“Inilah akibat sebenarnya dari pengabaian sembrono FIFA terhadap hak-hak orang yang membantu mereka menghasilkan keuntungan besar,” kata Qadri.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] “Boris Johnson” Ditangkap | Qatar Sepi Lagi

Ratusan mantan pekerja Stark Security lainnya juga menghadapi cobaan traumatis mereka sendiri setelah mempersoalkan pemutusan kontrak mereka lebih awal.

Sementara Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia di Qatar setelah apa yang disebut presiden FIFA, Gianni Infantino, sebagai Piala Dunia terbaik, Jacob dan Patrick dari Kenya, diberitahu bahwa mereka dipecat.

Mereka menghabiskan sebagian besar turnamen dengan bekerja sebagai penjaga keamanan di Stadium 974, yang menjadi tuan rumah pertandingan yang melibatkan Argentina, Brasil, Perancis, dan Portugal serta bintang-bintang seperti Messi, Mbappe, dan Ronaldo.

Baca juga: Qatar Sepi Lagi Setelah Piala Dunia, Hotel Mewah PHK Ratusan Staf

Mereka mengatakan pesan itu mengejutkan, karena kontrak mereka masih tersisa tiga bulan lagi.

Mereka kemudian diinstruksikan untuk mengumpulkan gaji terakhir mereka untuk hari-hari mereka bekerja di bulan Desember dan meninggalkan akomodasi mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com