Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2023, 06:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengklaim telah menembak jatuh dua drone yang menargetkan Istana Kepresidenan Kremlin di Ibu Kota Moskwa.

Kremlin menuturkan dua drone itu merencanakan serangan teroris yang diupayakan untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Dua pesawat nirawak diarahkan ke Kremlin," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan Kremlin seperti dikutip AFP.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-428 Serangan Rusia ke Ukraina: Kremlin Sambut Pembicaraan Xi dan Zelensky

Kremlin menyebut upaya serangan drone itu terjadi pada malam hari antara Selasa (2/5/2023) dan Rabu (3/5/2023).

Kremlin mengutarakan, sisa-sisa drone telah jatuh di dalam Kremlin, tetapi tidak melukai siapa pun.

"Itu adalah tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Presiden Federasi Rusia," sebut Kremlin.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuturkan insiden ini tidak mengganggu jadwal presiden.

Dia menyebut, Putin sedang tidak berada di Kremlin ketika drone ditembak jatuh.

Peskov mengatakan Putin saat ini ada di rumah kepresidenan di Novo-Ogaryovo yang terletak di barat Ibu Kota Moskwa.

Baca juga: Kritik Serangan ke Ukraina, Kritikus Kremlin Kara-Murza Divonis Penjara 25 Tahun, Banjir Kecaman

Menurut dia, untuk sementara, Putin dijadwalkan masih akan mengambil bagian dalam parade Hari Kemenangan Perang Dunia II yang bakal digelar di Lapangan Merah minggu depan seperti yang direncanakan.

Menurut laporan Russia Today (RT), drone tersebut jatuh setelah Rusia mengerahkan senjata elektronik.

Pihak berwenang mengatakan tidak ada korban atau kerusakan akibat insiden ini.

Sementara itu, Wali Kota Moskwa, Sergei Sobyanin, mengumumkan larangan penerbangan drone tanpa izin di atas ibu kota Rusia setelah insiden serangan drone yang menyasar Istana Kremlin.

Dalam sebuah pernyataan, Sobyanin mengatakan penerbangan drone akan dilarang kecuali izin khusus diperoleh dari otoritas pemerintah.

Baca juga: Barat Protes Rusia Kerahkan Senjata Nuklir di Belarus, Kremlin: Mereka Berlebihan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Global
Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Global
Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

Global
Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Global
Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Global
UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Global
Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Global
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

Global
Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Global
BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Global
Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com