Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Babak Baru PHK Meta, 10.000 Pekerja Bisa Kena Dampaknya

Kompas.com - 20/04/2023, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Pekerja perusahaan teknologi Meta bersiap untuk ribuan PHK tambahan.

Akhir-akhir ini, banyak perusahaan media sosial yang terus memangkas biaya.

Babak baru PHK dimulai pada hari Rabu (19/4/2023) menurut laporan dari CNBC yang dikonfirmasi Meta.

Baca juga: Susul Google dan Microsoft, PayPal PHK 2.000 Pekerja

Perusahaan akan segera memberhentikan 4.000 pekerjaan sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk memangkas 10.000 pekerjaan yang diumumkan awal tahun ini.

Dilansir dari Guardian, sebagian besar yang dipangkas berfokus pada peran teknis.

Kepala eksekutif Mark Zuckerberg mengatakan PHK datang sebagai bagian dari tahun efisiensi perusahaan.

Ini adalah sebuah rencana untuk memotong biaya karena Meta berjuang untuk memonetisasi usaha realitas virtualnya yang ambisius, Metaverse.

Perusahaan melaporkan puncak 87.000 karyawan secara global pada tahun 2022, setelah perekrutan besar-besaran yang meningkat setelah pandemi Covid-19 membuat aktivitas online meledak.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, operasi Meta mengalami kesulitan.

Investor menghapus 80 miliar dollar AS dari nilai pasar perusahaan pada bulan Oktober setelah laporan pendapatan yang buruk.

Baca juga: 6 Perusahaan Teknologi Raksasa yang PHK Massal hingga Belasan Ribu Pegawai

Pada November, perusahaan mem-PHK 11.000 pekerja.

Dikombinasikan dengan pemotongan hari ini, Meta berada di jalur untuk memangkas sekitar 21.000 pekerjaan dan telah menerapkan pembekuan perekrutan untuk sebagian besar peran baru.

Sementara pemotongan ini menargetkan pekerja teknis, Zuckerberg mengatakan pada akhir Mei PHK tambahan akan memengaruhi kelompok bisnis.

Baca juga: Menyusul Microsoft, Google PHK 12.000 Pekerjanya

“Organisasi yang lebih ramping akan menjalankan prioritas tertingginya lebih cepat,” kata Zuckerberg saat itu.

“Orang-orang akan lebih produktif, dan pekerjaan mereka akan lebih menyenangkan dan memuaskan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com