Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan di Acara Amal Yaman Tewaskan 79 Orang, 100 Korban Luka-luka

Kompas.com - 20/04/2023, 07:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Kericuhan saat acara amal di Yaman menewaskan sedikitnya 79 orang dan 100 korban luka-luka, kata petugas kesehatan Houthi kepada kantor berita AFP, Kamis (20/4/2023).

Korban tewas dan luka-luka sudah dipindahkan ke rumah sakit terdekat, kemudian orang-orang yang bertanggung jawab atas pendistribusian telah ditahan, kata Kementerian Dalam Negeri yang disiarkan kantor berita pemberontak Saba.

Kementerian yang dikendalikan pemberontak Houthi tersebut tidak memberikan angka pasti jumlah korban, hanya mengatakan "puluhan orang tewas karena kericuhan saat pembagian uang secara acak oleh beberapa pedagang".

Baca juga: Dapat Momentum Damai, Delegasi Arab Saudi dan Oman Temui Pemberontak Houthi di Yaman

Acara di daerah Bab Al Yaman Sana'a yang dikuasai Houthi ini dilakukan beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan jasad tergeletak di bawah kompleks besar saat orang-orang berteriak-teriak di sekitar mereka.

AFP tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian rekaman tersebut.

Baca juga:

Konflik Yaman pecah pada 2014 ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut Sana'a, mendorong koalisi pimpinan Arab Saudi untuk campur tangan pada tahun berikutnya guna menopang pemerintah yang diakui secara internasional.

Perang Yaman memicu kondisi yang disebut PBB salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.

Lebih dari 21,7 juta--dua pertiga populasi--membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini, menurut PBB.

Baca juga: Sempat Dipisahkan, Salah Satu dari Kembar Siam Yaman Meninggal Usai Operasi 15 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com