Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya 550 Anak di Seluruh Dunia, Pria Belanda Ini Picu Risiko Inses Tak Disengaja

Kompas.com - 08/04/2023, 21:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com – Seorang pria asal Belanda yang memiliki 550 anak di seluruh dunia melalui donor sperma dituntut secara hukum karena meningkatkan risiko inses yang tidak disengaja.

Pria bernama Jonathan Jacob Meijer (41) tersebut merupakan seorang donor sperma yang rutin menyumbang ke berbagai klinik di sejumlah negara.

Dilansir dari New York Post, (28/3/2023), Meijer mendonorkan spermanya ke ke setidaknya 13 klinik, termasuk 11 di Belanda.

Baca juga: Wamil Rusia yang Diterjunkan dalam Perang Ukraina Dapat Fasilitas Pembekuan Sperma Gratis

Di Belanda, dia dimasukkan ke dalam daftar hitam pada 2017 karena menjadi ayah dari 102 anak hasil dari sperma yang didonorkannya.

Aturan di Belanda menyebutkan, seorang pria donor sprema tidak diperbolehkan menjadi ayah lebih dari 25 anak atau menghamili lebih dari 12 wanita.

Aturan tersebut dimaksudkan untuk mencegah perkawinan sedarah, inses, atau masalah psikologis bagi pasangan mengetahui bahwa mereka ternyata saudara kandung dari bapak yang sama.

Saat ini, Meijer tinggal di Kenya. Meski sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam di Belanda, dia tetap menyumbangkan spermanya di beberapa negara termasuk di Denmark dan Ukraina.

Yayasan DonorKind yang berbasis di Belanda mengatakan bahwa Meijer berbohong tentang jumlah anak yang dia miliki.

Baca juga: Kisah Wanita Hamil dari Sperma Orang Meninggal, Bayi Lahir Sehat

“Kami mengambil tindakan terhadap pria ini karena pemerintah tidak melakukan apa-apa,” kata Ketua DonorKind Ties van der Meer kepada Telegraph.

“Dia memiliki jangkauan global melalui internet dan dia berbisnis dengan bank sperma internasional yang besar,” tambah DonorKind.

Salah satu gugatan hukum terhadap Meijer diajukan oleh seorang wanita Belanda yang melahirkan salah satu anak Meijer pada 2018.

“Jika saya tahu dia telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak, saya tidak akan pernah memilih donor ini," kata wanita yang disebutkan namanya sebagai Eva, menurut Times of London.

“Ketika saya memikirkan konsekuensi yang bisa terjadi pada anak saya, saya mual. Pergi ke pengadilan adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya,” tambah Eva.

Baca juga: Pria Ini Mengeklaim sebagai Donor Sperma Paling Produktif di Dunia, Sudah Jadi Ayah 129 Anak

Ilustrasi sperma.Shutterstock Ilustrasi sperma.

Pengacara DonorKind Mark de Hek mengatakan, gugatan ke pengadilan dimulai setelah sejumlah wanita berulang kali memohon Meijer untuk berhenti mendonorkan spermanya.

“Kami dan beberapa ibu telah mendekatinya. Mereka telah memintanya untuk berhenti. Dia menolak. Inilah mengapa tindakan hukum adalah satu-satunya pilihan untuk melindungi anak-anak,” kata de Hek.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com