Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New York Masih Menunggu Apakah Trump Ditangkap atau Tidak

Kompas.com - 28/03/2023, 16:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MANHATTAN, KOMPAS.com - Berselang sembilan hari setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan ditangkap, belum ada penangkapan yang terjadi atau dakwaan baginya.

Trump pada Sabtu (18/3/2023) mengumumkan di media sosial Truth Social miliknya, dia akan ditangkap tanggal 21 Maret 2023 atas kasus pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels.

Trump diduga membayar Daniels 130.000 dollar AS (Rp 2 miliar) jelang pilpres 2016 agar tidak buka suara tentang hubungan seksual mereka pada 2006.

Baca juga: Kronologi Kasus Trump dengan Bintang Porno Stormy Daniels dan Isu Uang Tutup Mulut Rp 2 Miliar

Mantan pengacara Trump yaitu Michael Cohen--yang bersaksi di depan dewan juri--pada 2019 mengatakan kepada Kongres, dia melakukan pembayaran atas nama Trump kemudian diganti uangnya.

Jaksa penuntut mengatakan, cek tersebut tidak didaftarkan dengan benar, yang biasanya dapat mengakibatkan tuduhan pelanggaran ringan karena memalsukan catatan bisnis.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di Waco Regional Airport, Texas, Sabtu (25/3/2023).AP PHOTO/EVAN VUCCI Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di Waco Regional Airport, Texas, Sabtu (25/3/2023).
Namun, itu bisa menjadi tindak pidana jika jaksa wilayah dapat meyakinkan dewan juri bahwa pembayaran dan kesaksian tersangka adalah bagian menutup-nutupi untuk menguntungkan kampanye pemilihan Trump dengan mengubur skandal tersebut.

Ada undang-undang ketat tentang seberapa banyak capres dapat berkontribusi untuk kampanye mereka sendiri. Diam-diam menyalurkan uang ke pundi-pundi kampanye dapat menyebabkan hukuman penjara beberapa tahun.

Tuduhan pidana di tingkat mana pun akan menjadi kali pertama seorang mantan atau Presiden AS mendapat dakwaan.

Jika juri memberikan suara untuk mendakwa Trump, Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg wajib mematuhi keputusan mereka dan mengumumkannya ke publik.

Baca juga:

Panel juri berkumpul lagi di Manhattan pada Senin (27/3/2023) untuk mendengar penyelidikan National Enquirer, pemain sentral dalam kasus Trump ini.

Dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada Senin (27/3/2023) malam, Trump berujar bahwa proses terhadapnya sama dengan campur tangan pemilu saat dia hendak maju lagi ke Gedung Putih.

"Menurut saya, itu cara curang," kata Trump. "Itu campur tangan pemilu."

"Kami berurusan dengan orang-orang yang tidak jujur dan preman dan berurusan dengan orang-orang, yang saya yakin, yang membenci negara kami," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Trump menggelar kampanye resmi pertamanya di Texas pada Sabtu (25/3/2023), menepis potensi dakwaannya dan menyangkal kencan dengan Daniels sembari mencerca beberapa penyelidikan kriminal yang mengancam pencalonannya di pilpres AS 2024.

"Saya pikir mereka sudah membatalkan kasus ini," kata Trump kepada wartawan di atas pesawat saat pulang ke Florida, menurut situs web politik Axios.

"Ini kasus palsu. Beberapa kasus palsu, sama sekali tidak ada apa-apanya."

Baca juga: Trump Kampanye Pilpres AS 2024, Tepis Isu Kasus Suap Bintang Porno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com