Penulis: VOA Indonesia
LONDON, KOMPAS.com - Invasi Rusia terhadap Ukraina telah sangat mengacaukan sistem pelatihan militer Rusia –di mana instruktur banyak yang telah dikerahkan di Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Dalam sebuah unggahan di Twitter pada Jumat, kementerian itu mengatakan Rusia kemungkinan besar telah mengerahkan kembali sedikitnya 1.000 tentara yang telah dilatih di pusat pelatihan Obuz-Lesnovsky di barat daya Belarus.
Menurut pembaruan data intelijen Inggris, Rusia kemungkinan besar tidak membongkar kamp pelatihan tersebut.
Baca juga: Petinggi Uni Eropa: Hubungan China dan Rusia Ada Batasnya
Ini menunjukkan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan program pelatihan di bawah militer Belarus yang jauh lebih sedikit pengalamannya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, militer siap melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia, tetapi mereka memerlukan bantuan dari negara-negara tetangga Eropanya.
“Jika Eropa menunggu, penjahat mungkin punya waktu untuk menambah kekuatan lagi dan bersiap untuk perang bertahun-tahun,” kata Zelensky memperingatkan para pemimpin Eropa pada Kamis (23/3/2023).
Dalam pidato melalui video yang disampaikannya dari kereta api, Zelensky mendesak para pemimpin untuk memperluas dan mempercepat pengiriman senjata dan amunisi ke Ukraina untuk digunakan dalam kampanyenya melawan invasi Rusia.
Baca juga: Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia
Para pemimpin Eropa menandatangani kesepakatan bernilai 2 miliar dollar AS hari Kamis, yang telah didukung sebelumnya oleh para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Uni Eropa.
Kesepakatan itu menyerukan pengiriman amunisi dari cadangan yang ada dan agar negara-negara Uni Eropa bekerja sama untuk melakukan pemesanan amunisi baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.