Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terus Upayakan Perang Rusia-Ukraina Berakhir, Rencanakan Kembali ke Sana

Kompas.com - 07/03/2023, 08:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Kompas.id

TANGERANG, KOMPAS.com - Diplomasi Indonesia untuk mengupayakan penghentian perang Rusia-Ukraina terus berlanjut.

Di medan perang, belum ada tanda-tanda pertikaian di antara kedua negara tersebut akan berakhir.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto mengatakan, komunikasi dengan Rusia terus berlanjut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sekop MPL-50, Senjata Baru tapi Lama Rusia di Ukraina

 

Dia pun mengungkapkan rencana perwakilan Indonesia akan kembali mengunjungi Rusia dan Ukraina.

“Seharusnya Agustus ini kembali lagi ke sana,” kata Andi, dikutip dari Kompas.id.

Dia berkata demikian dalam seminar “Resisi Global : Ancaman Riil atau Sekadar Gertakan” yang diselenggarakan Harian Kompas, di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang pada Senin (6/3/2023).

Selain Andi, turut hadir dalam seminar adalah Duta Besar RI di Singapura Suryopratomo dan Rektor Universitas Katolik Atmajaya A Prasetyantoko.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu dan Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir juga hadir sebagai pembicara.

Menurut Andi, komunikasi dengan Rusia terus dilakukan selepas Presiden Joko Widodo melawat Rusia-Ukraina pada Juni 2022.

Dalam lawatan itu, Presiden menyampaikan pentingnya penghentian baku tembak di Ukraina dan para pihak segera memulai perundingan.

Sejumlah pihak terus mengupayakan perundingan Ukraina-Rusia. Sayangnya, sampai sekarang berbagai upaya itu belum berhasil. Sebagian usulan malah ditolak Rusia-Ukraina dan pendukungnya.

Baca juga: Sergei Shoigu Sambangi Mariupol Ukraina, Kemenhan Rusia Ungkap Tujuannya

Dalam kajian Lemhannas, sejauh ini hanya ada dua cara perang Rusia-Rusia berakhir. Cara itu adalah kemenangan militer atau perundingan yang dipaksa keadaan.

Untuk sekarang, kemenangan militer sulit tercapai. Sebab, Rusia dan Ukraina serta pendukungnya belum mengerahkan kekuatan besar-besaran di Ukraina.

Divisi kavaleri dan skuadron utama Rusia belum dikerahkan ke sana. Sementara Amerika Serikat dan sekutunya juga belum memberikan semua persenjataan berat yang bisa benar-benar membalikkan keadaan di medan laga.

Perundingan juga sulit dimulai. Pasalnya, para pihak belum sampai di titik benar-benar kesulitan oleh perang sehingga terdorong untuk menghentikan baku tembak itu.

Baca juga: Sekop MPL-50 Jadi Senjata Rusia Usai Kehabisan Amunisi di Ukraina

Sementara, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan, gencatan senjata menjadi satu-satunya pilihan untuk situasi sekarang.

Sebab, semua upaya Uni Eropa untuk menghentikan perang itu terbukti berhasil.

“Tujuan pertamanya menghentikan pembunuhan warga, artinya kesepakatan gencatan senjata. Tidak lebih dari itu,” jelas dia.

Artikel selengkapnya berjudul "Indonesia Terus Upayakan Perdamaian Rusia-Ukraina" dapat dibaca di Kompas.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com