"Situasi di sekitar Bakhmut sangat tegang. Meskipun mengalami kerugian yang signifikan, musuh telah mengirimkan unit penyerang Wagner yang paling terlatih untuk mencoba menerobos pertahanan pasukan kami dan mengepung kota," komandan pasukan darat Ukraina Oleksandr kata Syrskyi di media sosial.
Perancis pada Selasa disebut, telah menghabiskan lebih dari 630 juta euro (sekitar Rp10,1 triliun) pada tahun lalu untuk menampung hampir 115.000 pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam sebuah laporan, Auditor negara, Cour des Comptes, mengatakan bahwa warga Ukraina yang mencari perlindungan telah menikmati kondisi yang "memuaskan" di bawah skema perlindungan sementara yang belum pernah ada sebelumnya pada tahun 2022.
Skema tersebut memungkinkan mereka mengakses hak-hak yang ditolak oleh pencari suaka lainnya, termasuk kemampuan untuk bekerja, layanan kesehatan, sekolah untuk anak-anak, dan akomodasi darurat.
Ketika perang Rusia-Ukraina menginjak usia 370 hari, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Kyiv akan menjadi anggota NATO, tetapi dalam jangka panjang, bukan dalam waktu dekat.
Dia menekankan bahwa masalah mendesak untuk Ukraina adalah tetap menjadi negara merdeka dalam menghadapi invasi Rusia.
"Sekutu NATO telah sepakat bahwa Ukraina akan menjadi anggota aliansi kami, tetapi pada saat yang sama itu adalah perspektif jangka panjang," kata Stoltenberg kepada wartawan saat berkunjung ke ibu kota Finlandia, Helsinki.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-366 Serangan Rusia ke Ukraina: Peringatan Setahun Invasi, PBB Keluarkan Resolusi
Pada Selasa, Rusia mengatakan, pasukannya telah menjatuhkan dua drone Ukraina yang menargetkan infrastruktur sipil di wilayah Rusia selatan.
Ini merupakan insiden terbaru yang melibatkan klaim adanya serangan Ukraina di dalam wilayah Rysia.
“Rezim Kyiv berusaha menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk menyerang infrastruktur sipil di wilayah Krasnodar dan Republik Adygea. UAV dinetralkan oleh unit perang elektronik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Pada hari yang sama, Gubernur Moskwa Andrei Vorobyov menyebut, bahwa sebuah drone yang kemungkinan menargetkan infrastruktur sipil telah jatuh di dekat Moskwa.
"Mengenai insiden jatuhnya UAV di distrik Kolomna, targetnya mungkin fasilitas infrastruktur sipil, yang tidak rusak," kata Vorobyov dalam sebuah pernyataan, mengacu pada kendaraan udara tak berawak.
"Tidak ada korban atau kerusakan di lapangan. FSB (Dinas Keamanan Rudsia) dan pihak berwenang lainnya sedang menyelidiki," kata Vorobyov.
Pihak berwenang belum merinci infrastruktur apa yang mungkin menjadi sasaran, tetapi raksasa energi Rusia Gazprom mengoperasikan fasilitas di dekat desa Gubastovo, tempat drone itu jatuh.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-365 Serangan Rusia ke Ukraina: Resolusi Baru PBB, Zelensky Yakin Menang
Finlandia telah memulai pembangunan pagar sepanjang 200 kilometer yang direncanakan di perbatasan Rusia.