Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

59 Tewas dari Tragedi Kapal Migran Karam di Italia, 12 Anak-anak

Kompas.com - 27/02/2023, 08:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com – Jumlah korban tewas dari tragedi karamnya perahu layar yang membawa para migran ke Eropa di dekat pantai selatan Italia berjumlah sedikitnya 59 orang.

Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya adalah anak-anak. Kapal itu berlayar dari Turkiye dan mengangkut para migran dari Afghanistan, Iran dan beberapa negara lainnya.

Perahu itu karam di tengah laut yang ganas sebelum fajar di dekat Steccato di Cutro pada Minggu (26/2/2023) setelah menghantam karang, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Kapal Migran Karam di Italia, Lebih dari 30 Orang Tewas

Manuela Curra, seorang pejabat pemerintah provinsi, mengatakan kepada Reuters bahwa 81 orang selamat dari tragedi kapal karam tersebut.

Sebanyak 20 dari korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk satu orang dalam perawatan intensif.

Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi yang mengunjungi tempat kejadian mengatakan bahwa kemungkinan masih ada 20 hingga 30 orang yang masih hilang.

Sementara itu, para penyintas melaporkan bahwa kapal tersebut mengangkut antara 150 hingga 200 migran.

Baca juga: Lebih dari 1.200 Pekerja Migran Indonesia Terancam Batal ke Inggris

Kepolisian Italia menuturkan, kapal itu berlayar dari pelabuhan Izmir, Turkiye barat, sekitar empat hari lalu.

Kapal terlihat sekitar 74 kilometer (km) di lepas pantai Italia pada Sabtu (25/2/2023) malam oleh sebuah pesawat yang dioperasikan oleh badan perbatasan Uni Eropa Frontex.

Untuk mencegat kapal tersebut, dikirimlah kapal patroli. Namun, cuaca buruk membuat kapal patroli memutuskan untuk putar balik ke pelabuhan.

Kepolisian Italia menyampaikan, kini pihak berwenang mengerahkan unit pencarian di sepanjang garis pantai usai kapal karam.

Baca juga: Meksiko Temukan 57 Anak Tanpa Pendamping di Dalam Truk Migran

Seorang bayi berusia beberapa bulan termasuk di antara jenazah yang ditemukan terdampar di pantai, kata kantor berita ANSA.

“Ketika kami sampai di lokasi kapal karam, kami melihat jenazah mengambang di mana-mana dan kami menyelamatkan dua pria yang sedang menggendong seorang anak. Sayangnya, yang kecil sudah mati,” kata dokter gawat darurat Laura De Paoli kepada ANSA.

Wali Kota Cutro Antonio Ceraso mengatakan kepada saluran berita SkyTG24 bahwa dia melihat peristiwa tragis akibat kapal migram yang karam itu.

Seorang penyintas ditangkap atas tuduhan perdagangan migran, lapor dinas bea cukai Italia, Guardia di Finanza.

Baca juga: Pengadilan Perancis Hukum 14 Warga Sri Lanka atas Penyelundupan Migran

Halaman:

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com