Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Rusia Kabur ke Thailand untuk Hindari Perang Ukraina

Kompas.com - 26/02/2023, 23:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Tommy Walker/VOA Indonesia

BANGKOK, KOMPAS.com - Ribuan turis Rusia memilih terbang ke Thailand untuk menghindari perang di Ukraina atau mempertimbangkan pindah ke negara itu.

Thailand menjadi surga bagi wisatawan Rusia yang ingin menghindari perang yang disulut Moskwa di Ukraina dan kini memasuki tahun kedua.

Sejak Thailand membuka kembali perbatasannya dan mencabut pembatasan Covid-19 pada Oktober 2022, Rusia menjadi negara pengunjung terbesar ketiga di Thailand setelah Malaysia dan India, menurut data pemerintah.

Baca juga: Kapten Tim Sepak Bola Thailand yang Terjebak di Goa pada 2018 Meninggal di Inggris

Kini ribuan orang Rusia sedang mencari rumah baru. Mereka khawatir dengan kesulitan ekonomi yang menghantui Rusia dan takut terkena wajib militer untuk berperang di Ukraina. Semua laki-laki warga negara Rusia yang berusia 18-27 tahun harus mengikuti wajib militer dan berdinas aktif di angkatan bersenjata selama satu tahun.

Turis mengunjungi teluk Maya setelah Thailand membuka kembali pantainya yang terkenal di dunia di Krabi, Thailand, 3 Januari 2022.REUTERS via VOA INDONESIA Turis mengunjungi teluk Maya setelah Thailand membuka kembali pantainya yang terkenal di dunia di Krabi, Thailand, 3 Januari 2022.
Thailand telah lama menjadi tujuan liburan populer bagi turis Rusia. Thailand dan Rusia adalah mitra dagang yang erat.

Pada 2019, Rusia menjadi pasar pariwisata terbesar ketujuh Thailand. Negara Gajah Putih itu tidak mengikuti jejak negara-negara Barat dengan menerapkan sanksi atau melarang kedatangan wisatawan dari Rusia.

Turis Rusia memanfaatkan keleluasaan itu. Selama Oktober, November, dan Desember 2022, sebanyak 331.000 pelawat Rusia datang ke Thailand, menurut data dari Kementerian Olahraga dan Pariwisata Thailand.

Ribuan pelawat Rusia itu juga berinvestasi, membeli properti atau menyewa properti untuk jangka panjang di Thailand.

"Lebih dari 90 persen (klien kami) adalah orang Rusia. Pada November, ketika puncak kedatangan pelawat, mereka membeli segalanya," kata Amin Ettayeb, manajer penjualan dari Moskwa untuk InDreamsPhuket, agen real estat di kota resor Phuket kepada VOA.

Orang-orang berjalan di Pantai Kata di Phuket, Thailand, 1 Juli 2021.REUTERS/JORGE SILVA via VOA INDONESIA Orang-orang berjalan di Pantai Kata di Phuket, Thailand, 1 Juli 2021.
Agen real estat milik keluarga itu melihat pembelian properti meningkat sebesar 10 persen sejak November. Ettayeb mengatakan harga vila yang dulu disewa kurang dari 9.000 dollar AS (sekitar Rp 135 juta) per bulan sekarang naik menjadi lebih dari 28.000 dollar AS.

"Bisnis penyewaan properti benar-benar kacau sekarang," kata Ettayeb. "Vila dulu 300.000 baht per bulan, beberapa di antaranya sekarang 1 juta baht per bulan, tapi orang masih mengambilnya."

Meskipun uang tidak menjadi masalah bagi sebagian orang, Ettayeb mengatakan tidak semua kliennya ingin tinggal di Thailand untuk jangka panjang.

“Tidak banyak orang yang ingin meninggalkan Rusia secara permanen, mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka tidak harus berperang,” kata Ettayeb. "Ketika semuanya kembali normal, kemungkinan besar mereka akan kembali."

Baca juga: Baru Seumur Jagung, Restoran Terapung Bertema Bajak Laut di Thailand Tenggelam

Data Bandara Internasional Phuket menyebutkan, lebih dari 233.000 pelawat Rusia tiba di Phuket antara 1 November 2022 dan 21 Januari 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com