Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Reuters: Sepatu-sepatu Bekas Diselundupkan ke Batam, Awalnya Janji Didaur Ulang

Kompas.com - 26/02/2023, 20:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

Pada Januari 2023, Decathlon menyatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak mengizinkan ekspor sepatu apapun dari program tersebut, sedangkan Standard Chartered dan BT Sports tidak memberikan komentar.

Adapun Sport Singapore dan Alba-WH mengarahkan pertanyaan ke Dow Inc.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dari Kementerian Perdagangan RI Veri Anggrijono berujar kepada Reuters, pasar impor pakaian bekas ilegal di Indonesia bernilai jutaan dollar AS setahun.

Baca juga: Rekor Terbaru Lewati Bagian Bawah Puluhan Mobil Pakai Sepatu Roda

“Kegiatannya terorganisir dengan baik, karena kalau kita razia di satu tempat, lalu sepi, lalu lanjut lagi,” kata Anggrijono kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Jakarta.

Dia menambahkan, importir adalah pihak yang bertanggung jawab secara hukum, bukan eksportir atau penjual di pasar.

Importir dapat dijerat undang-undang perdagangan dan perlindungan konsumen, yang sanksinya mencakup penjara dan denda.

Namun, dia mengungkapkan, sejauh ini satu-satunya tindakan yang dilakukan Kemendag RI adalah mencabut izin impor, menyita, dan menghancurkan pakaian bekas.

Sebanyak dua pedagang pasar di Batam yang meminta tidak disebutkan namanya berkata kepada Reuters, mereka membeli karung sepatu dengan kualitas berbeda-beda dari pedagang pakaian bekas seperti Yok Impex.

Akan tetapi, mereka tidak tahu persis sebagus apa barangnya sebelum dibuka. Mereka tidak jarang membuang setengah dari sepatu yang diterima karena kualitasnya tidak cukup bagus untuk dijual.

Baca juga: Bosan Selalu Beli Sepatu, Pria Ini Menato “Sneakers” di Kakinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com