Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investigasi Reuters: Sepatu-sepatu Bekas Diselundupkan ke Batam, Awalnya Janji Didaur Ulang

Reuters menemukannya setelah memasang alat pelacak di 11 sepatu bekas yang disumbangkannya ke program daur ulang oleh Pemerintah Singapura dan perusahaan petrokimia raksasa Dow Inc asal Amerika Serikat (AS).

Dow adalah produsen utama bahan kimia untuk membuat plastik dan bahan sintetis lainnya, juga memproduksi karet silikon dan plastik untuk sol sepatu.

Reuters lalu ingin melacak sepatu-sepatu yang disumbangkan apakah benar-benar berakhir menjadi lintasan lari di Singapura, atau setidaknya sampai ke fasilitas daur ulang lokal.

Ada sebelas pasang sepatu yang disisipi pelacak Bluetooth ke rongga dalam solnya. Pelacak disinkronkan ke aplikasi smartphone untuk menunjukkan ke mana sepatu itu bergerak selama enam bulan.

Semua sepatu ditaruh di tong sumbangan yang berbeda di sekitar Singapura selama 14 Juli-9 September 2022.

Sepatu pertama yaitu Nike biru ditemukan meninggalkan Singapura untuk dibawa ke Batam, dan hampir semua sepatu yang diberi pelacak tadi berakhir di Yok Impex Pte Ltd yaitu eksportir barang bekas Singapura.

Sebanyak sepuluh pasang sepatu bergerak dari tong sumbangan ke fasilitas eksportir, kemudian ke Indonesia. Ada juga yang menuju penjuru Tanah Air.

Wartawan Reuters yang yang melacak sepatu-sepatu itu mengungkapkan, tiga pasang sepatu--termasuk Nike biru--ditemukan di Jakarta dan Batam, dan empat pasang di lokasi yang terlalu jauh dilacak.

Dalam tiga kasus lainnya, pelacak berhenti mengirimkan sinyal setelah mencapai Indonesia.

Manajer Yok Impex mengatakan, pihaknya disewa oleh perusahaan pengelola limbah yang terlibat dalam program daur ulang untuk mengambil sepatu dari tempat sumbangan lalu dikirim ke gudang lokal.

Adapun Dow Inc pada 18 Januari 2023 mengemukakan, mereka telah membuka penyelidikan bersama badan negara Sport Singapore, retail perlengkapan olahraga asal Perancis yakni Decathlon, raksasa perbankan Standard Chartered, perusahaan pengelola limbah lokal Alba W-H, dan perusahaan Singapura yang menghancurkan alas kaki bekas yaitu BT Sports Pte Ltd.

Pada 22 Februari 2023, Dow mengirim e-mail ke Reuters yang menyebutkan bahwa penyelidikannya sudah selesai dan Yok Impex akan dikeluarkan dari proyek per 1 Maret 2023.

“Mitra proyek tidak akan memaafkan pemindahan atau ekspor sepatu tanpa izin yang dikumpulkan melalui program ini dan tetap berkomitmen menjaga integritas proses pengumpulan dan daur ulang,” bunyi pernyataan Dow atas nama semua sponsor.

Wartawan Reuters selanjutnya mengunjungi Yok Impex pada 23 Februari 2023. Akuntannya bernama June Peh menyampaikan bahwa perusahaan akan keluar dari program ketika kontrak satu tahunnya berakhir, tanpa memberikan alasan atau tanggal pasti.

Pada Januari 2023, Decathlon menyatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak mengizinkan ekspor sepatu apapun dari program tersebut, sedangkan Standard Chartered dan BT Sports tidak memberikan komentar.

Adapun Sport Singapore dan Alba-WH mengarahkan pertanyaan ke Dow Inc.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dari Kementerian Perdagangan RI Veri Anggrijono berujar kepada Reuters, pasar impor pakaian bekas ilegal di Indonesia bernilai jutaan dollar AS setahun.

“Kegiatannya terorganisir dengan baik, karena kalau kita razia di satu tempat, lalu sepi, lalu lanjut lagi,” kata Anggrijono kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Jakarta.

Dia menambahkan, importir adalah pihak yang bertanggung jawab secara hukum, bukan eksportir atau penjual di pasar.

Importir dapat dijerat undang-undang perdagangan dan perlindungan konsumen, yang sanksinya mencakup penjara dan denda.

Namun, dia mengungkapkan, sejauh ini satu-satunya tindakan yang dilakukan Kemendag RI adalah mencabut izin impor, menyita, dan menghancurkan pakaian bekas.

Sebanyak dua pedagang pasar di Batam yang meminta tidak disebutkan namanya berkata kepada Reuters, mereka membeli karung sepatu dengan kualitas berbeda-beda dari pedagang pakaian bekas seperti Yok Impex.

Akan tetapi, mereka tidak tahu persis sebagus apa barangnya sebelum dibuka. Mereka tidak jarang membuang setengah dari sepatu yang diterima karena kualitasnya tidak cukup bagus untuk dijual.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/26/203100770/investigasi-reuters--sepatu-sepatu-bekas-diselundupkan-ke-batam-awalnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke