NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Wakil Duta Besar China untuk PBB Dai Bing mengatakan, pengiriman berbagai persenjataan ke Ukraina faktanya tidak membawa perdamaian dalam konflik di sana.
Hal tersebut diutarakan Dai di depan Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York City, AS, pada Kamis (23/2/2023) waktu setempat. Perang di Ukraina saat ini menginjak satu tahun pada Jumat (24/2/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.
Pernyataan itu disampaikan Dai selang sehari setelah AS dan NATO memperingatkan Beijing untuk tidak memberikan dukungan militer kepada Ukraina. Padahal Barat memasok Ukraina dengan berbagai persenjataan.
Baca juga: 31 Negara Abstain dalam Pemungutan Suara Resolusi PBB soal Perang Ukraina, Ini Daftarnya
“Menambah bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan. Memperpanjang dan memperluas konflik hanya akan membuat warga sipil membayar harga yang lebih mahal,” kata Dai, sebagaimana dilansir Reuters.
Di satu sisi, Dai menegaskan bahwa China siap berperan menyelesaikan konflik yang masih berkecamuk.
“Kami siap untuk terus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis Ukraina, dan mewujudkan perdamaian secepatnya,” kata Dai.
Dia juga menentang penggunaan senjata nuklir dalam perang.
Baca juga: China Ungkap Satu-satunya Cara untuk Selesaikan Perang Rusia-Ukraina
“Semua pihak harus bersama-sama melawan penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir, mencegah proliferasi nuklir dan menghindari krisis nuklir,” lanjut Dai.
Barat telah memasok senjata ke Ukraina dengan nilai mencapai miliaran dollar AS sejak Rusia melancarkan invasinya. Di satu sisi, AS dan NATO menuding China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia.
Terbaru, AS dan NATO memperingatkan China untuk mengirim senjata ke Rusia. Kedua tuduhan tersebut selalu dibantah oleh China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.