Untuk melakukan hal itu, sejak Januari 2023 dan seterusnya, CBN membatasi penarikan tunai mingguan bagi pemegang rekening bank, masing-masing sebesar 100.000 naira (Rp 3,29 juta) untuk mencapai tujuan ini.
Hampir 85 persen dari 3,23 triliun uang tunai naira yang beredar disimpan di luar bank. Sejak peluncuran kebijakan pada Oktober 2022, sekitar 1,3 triliun naira telah disetorkan ke bank, ungkap CBN.
Bank sentral juga ingin menggunakan pergantian uang kertas untuk mengurangi penipuan karena uang kertas baru diklaim memiliki keamanan ekstra.
Baca juga: Saat Toko Roti di Nigeria Disebut Akan Punah…
Warga negara yang memilki rekening bank diminta menyetorkan uang kertas lama mereka ke bank, lalu jumlah setorannya dimasukkan ke rekening.
Namun, penarikan uang tunai baru ini dikenakan biaya komisi di ATM.
Adapun warga Nigeria yang tidak memiliki rekening bank, terutama di perdesaan, dapat menukar uang kertas lama mereka dengan yang baru di agen perbankan.
Pemerintah juga berharap uang kertas baru akan membantu memerangi korupsi menjelang pemilu pada 25 Februari 2023.
Nigeria akan memilih presiden baru, anggota parlemen, dan pemimpin lokal. Pembelian suara adalah isu utama dalam pemilihan umum Nigeria.
Ereke mengatakan kepada DW, masyarakat sipil di Nigeria percaya bahwa membatasi uang tunai adalah hal baik untuk pemilu mendatang demi menghindari pembelian suara.
Baca juga: Pria Nigeria Secara Harfiah Jual Diri Hampir Rp 700 Juta, Berakhir Ditangkap Polisi Syariat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.