Penulis: Ghita Intan/VOA Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan bilateral Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2/2023).
Sejumlah hal penting dibicarakan termasuk mendorong Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN.
Presiden Joko Widodo menyambut baik hasil keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Pehn, Kamboja, pada November 2022 yang menyatakan secara prinsip Republik Demokratik Timor Leste telah diterima sebagai anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara.
Baca juga: 20 Mei 2002, Timor Leste Merdeka dari Indonesia
Di hadapan PM Timor Leste Taur Matan Ruak, Jokowi menyatakan akan mendorong keanggotaan penuh Timor Leste di bawah Keketuaan ASEAN yang dipegang Indonesia pada saat ini.
“Saya juga menyinggung mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN. Sesuai hasil KTT ASEAN di Phnom Pehn, Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN."
"Roadmap untuk keanggotaan penuh sedang dipersiapkan dan dipimpin oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini."
"Timor Leste telah mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN dengan status sebagai observer, termasuk pertemuan para Menlu ASEAN awal Februari yang lalu,” ungkap Jokowi.
PM Taur Matan Ruak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas diterimanya Timor Leste secara prinsip sebagai anggota ASEAN.
"Saya ingin berterima kasih juga atas fakta bahwa Timor Leste telah menjadi anggota observer (pengamat) di ASEAN, dan juga atas support dan bantuan dari Bapak Yang Mulia Presiden karena terus memberikan bantuan yang dibutuhkan agar Timor Leste dapat menjadi anggota ASEAN," tutur PM Taur Matan Ruak.
Pertama, keanggotaan Timor Leste di ASEAN akan memudahkan Indonesia menegosiasikan perbatasan antar kedua negara terutama di Selat Timor.
Kedua, karena bergabung dengan ASEAN, Timor Leste tidak akan terlalu banyak dikendalikan oleh Australia.
“Dari kacamata saya, Timor-Leste itu lebih kayak proksinya Australia di wilayah Asia Tenggara. Jadi semacam boneka bagi Australia untuk mengamankan kepentingannya di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia."
"Apalagi kita masih ada sejumlah sengketa perbatasan. Jadi saya lihat Pak Jokowi mencoba untuk meredam kepentingan Australia di Indonesia yang memanfaatkan Timor Leste,” ungkap Rizky kepada VOA.