Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Presiden Suriah Setuju Buka 2 Perbatasan Lagi untuk Bantuan Gempa

Kompas.com - 14/02/2023, 08:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah setuju untuk membuka dua penyeberangan perbatasan lagi guna mendukung proses pengiriman bantuan terhadap korban gempa.

Sebelum gempa terjadi, hampir semua bantuan kemanusiaan bagi 4 juta penduduk di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah hanya bisa dikirim dari Turkiye melalui satu saluran, yakni penyeberangan Bab al-Hawa.

“Membuka titik-titik penyeberangan ini akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk (ke Suriah) dan prosesnya lebih cepat,” kata Guterres pada Senin (13/2/2024).

Baca juga: 10 Gempa Paling Mematikan di Abad Ke-21: Dari Aceh, Turkiye, sampai Yogyakarta

Dia memastikan, Presiden Assad telah setuju untuk membuka dua titik penyeberangan Bab Al-Salam dan Al Raee dari Turkiye ke Suriah barat laut untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tepat waktu.

Perbatasan ini rencananya hanya akan dibuka untuk sementara, yakni selama tiga bulan.

Guterres menyampaikan upaya penyaluran makanan, layanan kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat berlindung, persediaan musim dingin, dan persediaan penyelamat hidup lainnya bagi korban gempa selamat sangat mendesak untuk dilakukan sekarang.

Sebelumnya, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sempat pula bertemu dengan Assad di Damaskus pada Minggu (12/2/2023), guna membahas tanggapan terhadap gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turkiye pekan lalu.

Nyatanya, situasi sangat mengerikan di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah.

Baca juga: Cerita Dokter Gempa Suriah, Menangis Lihat Korban Anak Kecil

Para penduduk di sana tidak segera bisa mendapatkan bantuan dari bagian negara yang dikuasai pemerintah.

Satu-satunya penyeberangan perbatasan yang dibuka untuk bantuan antar-jemput dari Turkiye juga terganggu operasinya akibat gempa tersebut.

Bantuan kemanusiaan di daerah yang dikuasai pemberontak biasanya datang melalui Turkiye melalui mekanisme lintas batas yang dibuat pada tahun 2014 oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Tapi, itu telah lama ditentang oleh Damaskus dan sekutunya Moskwa, yang melihatnya sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah.

Di bawah tekanan Rusia dan China, jumlah titik penyeberangan di Suriah telah berkurang dari empat menjadi satu.

Setelah bertemu Assad, Kepala WHO mengatakan pada Minggu, bahwa krisis konflik yang semakin parah, Covid-19, kolera, penurunan ekonomi dan sekarang gempa bumi telah memakan korban yang tak tertahankan.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Korban Tewas Jadi 35.224, Penjarahan Diwaspadai

Amerika Serikat mengatakan pembukaan perbatasan baru akan menjadi positif bagi Suriah jika Assad serius dengan janji untuk membukanya.

"Jika rezim serius tentang hal ini, dan jika rezim bersedia menerapkan kata-kata itu, itu akan menjadi hal yang baik bagi rakyat Suriah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com