Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-347 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Timur Sulit, Pertempuran Sengit di Bakhmut

Kompas.com - 06/02/2023, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Serangan Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-347 pada Minggu (5/2/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.

Berikut kami rangkumkan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-347, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Zelensky Cabut Kewarganegaraan Sejumlah Mantan Politisi Ukraina

Pertempuran

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, situasi garis depan perang di timur semakin sulit dan Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke medan perang.

Kepala perusahaan tentara bayaran Grup Wagner Rusia mengatakan, pertempuran sengit sedang berlangsung di bagian utara Kota Bakhmut, Ukraina.

Pasukan Ukraina masih menguasai Desa Bilohorivka, kata Gubernur Wilayah Luhansk Serhiy Haidai pada Minggu. Dia menambahkan, situasi di sana tegang, tapi terkendali.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-346 Serangan Rusia ke Ukraina: Paket Bantuan 2,2 Miliar Dollar AS, Sumpah Zelensky Lindungi Bakhmut

Sejumlah pejabat boneka Rusia dan blogger militer pro-Rusia baru-baru ini mengeklaim kemajuan Rusia ke arah Bilohorivka.

Dua rudal Rusia menghantam pusat Kota Kharkiv. Salah satu rudal menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, kata pejabat setempat pada Minggu.

Ukraina dan Rusia menukar hampir 200 tawanan perang. Jenazah dua sukarelawan Inggris juga dikirim kembali ke Ukraina.

Baca juga: Alasan Ukraina Tak Gunakan Senjata dari Barat untuk Serang Wilayah Rusia

Diplomasi, senjata, dan minyak

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Zelenskiy sepakat tentang pentingnya masyarakat internasional mempercepat bantuan untuk Ukraina.

Zelensky mencabut kewarganegaraan beberapa mantan politisi berpengaruh pada Sabtu dalam langkah terbaru untuk "membersihkan" Ukraina dari pengaruh pro-Rusia.

AS memperingatkan Turkiye dalam beberapa hari terakhir tentang ekspor bahan kimia, microchip, dan produk lain ke Rusia.

Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Jika AS Terus Pasok Senjata, Seluruh Ukraina akan Terbakar

Ekspor barang itu berpotensi digunakan Rusia dalam perang Ukraina.

Jika hal itu terus berlanjut, ancaman sanksi menanti perusahaan-perusahaan atau bank Turkiye yang melanggarnya.

Pembatasan harga minyak Rusia kemungkinan akan memukul pendapatan Moskwa dari ekspor minyak dan gas hampir 30 persen pada Januari, atau sekitar 8 miliar dollar AS, dibandingkan periode tahun lalu.

Baca juga: AS Izinkan Uang Sitaan dari Oligarki Rusia Dipakai Bangun Ulang Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com