Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek di China Perlahan Meriah Kembali Setelah Berakhirnya Pembatasan

Kompas.com - 22/01/2023, 21:29 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Orang-orang di seluruh China kembali merayakan tahun baru Imlek dengan pertemuan keluarga.

Kerumunan orang juga kembali mengunjungi kuil setelah pemerintah mencabut kebijakan ketat nol-Covid, menandai perayaan meriah terbesar sejak pandemi melanda tiga tahun lalu.

Tahun baru Imlek adalah hari libur tahunan terpenting di China. Setiap tahun dinamai salah satu dari 12 tanda zodiak China dalam siklus berulang, dan tahun ini menjadi tahun kelinci.

Baca juga: China Kirim Peringatan Terselubung ke AS soal Taiwan

Tapi selama tiga tahun terakhir, perayaan diredam di bawah bayang-bayang pandemi.

Dengan pelonggaran sebagian besar pembatasan Covid-19, banyak orang akhirnya dapat melakukan perjalanan pertama mereka kembali ke kota asal mereka untuk bersatu kembali dengan keluarganya.

Tak ada kekawatiran tentang kerepotan karantina, potensi penguncian dan penangguhan perjalanan.

Seperti dilansir dari Guardian, perayaan publik yang lebih besar juga kembali untuk apa yang dikenal sebagai festival musim semi di China.

Beijing menjadi tuan rumah ribuan acara budaya dalam skala yang lebih besar dari tahun lalu.

Pergerakan massal orang dapat menyebabkan virus menyebar di area tertentu, kata Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian Penyakit China.

Baca juga: Cerita Warga Keturunan China di Indonesia, Kenapa Jarang Pakai Nama Tionghoa Lagi

Tetapi lonjakan Covid-19 skala besar tidak mungkin terjadi dalam dua atau tiga bulan ke depan.

Ini karena sekitar 80 persen dari 1,4 miliar penduduk negara itu telah terinfeksi selama gelombang baru-baru ini, tulis Wu Zunyou di media sosial.

Di Beijing, banyak jamaah melakukan ibadah subuh di Kuil Lama, tetapi jumlah pengunjung tampak lebih kecil dibandingkan hari-hari sebelum pandemi.

Situs Buddha Tibet memungkinkan hingga 60.000 pengunjung setiap hari, dengan alasan keamanan, dan memerlukan reservasi terlebih dahulu.

Di Taman Taoranting, tidak ada tanda-tanda kedai makanan tahun baru yang ramai meskipun jalan setapaknya dihiasi dengan lentera tradisional China.

Pameran kuil populer di Taman Badachu akan kembali minggu ini, tetapi acara serupa di Taman Ditan dan Taman Danau Longtan belum kembali.

Baca juga: China Sebut Wabah Covid-19 Telah Infeksi 80 Persen Populasinya

Di Hong Kong, orang berbondong-bondong ke kuil Tao terbesar di kota itu, Wong Tai Sin, untuk membakar dupa pertama tahun ini.

Ritual populer situs itu ditangguhkan selama dua tahun terakhir karena pandemi.

Baca juga: Uganda Tendang China dari Proyek Rel Kereta, Beralih ke Turkiye

Tapi kali ini, tradisi Imlek telah pulih. Meski belum terasa sepenuhnya, tapi telah terbitkan kegembiraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com