SOLEDAR, KOMPAS.com – Grup Wagner asal Rusia disebut akan mengirim mayat tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran di Kota Soledar ke wilayah yang masih dikuasai Ukraina.
Informasi rencana pengiriman mayat oleh Grup Wagner itu terungkap dalam laporan di situs web RIA FAN yang terkait dengan pendiri kelompok tentara bayaran itu, yakni Yevgeny Prigozhin pada Sabtu (21/1/2023).
Sebelumnya, Grup Wagner menyatakan pada 11 Januari 2023, bahwa pihaknya telah berhasil merebut Kota Soledar di wilayah Donetsk, Ukraina timur dari penguasaan pasukan Ukraina.
Baca juga: AS Tetapkan Grup Wagner di Rusia sebagai Organisasi Kriminal Transnasional
Pemerintah yang dipasang Rusia di Soledar pun mengeklaim pada awal pekan ini, bahwa mereka sudah menguasai kota tambang garam tersebut, tempat pertempuran sengit terjadi.
Situs web RIA FAN -bagian dari kepemilikan media Prigozhin- melaporkan, komandan Grup Wagner telah mengatakan bahwa kompi tentara bayaran Wagner akan mengirim mayat dari Kota Soledar ke wilayah yang dikuasai Ukraina dalam empat atau lima konvoi dengan total sekitar 20 truk.
Laporan yang muncul pada Sabtu itu tidak mengatakan berapa banyak mayat yang akan dikembalikan ke pihak berwenang Ukraina, tetapi mengatakan pasukan Ukraina menderita kerugian besar di Soledar.
Dikatakan, Prigozhin telah menjelaskan bahwa jenazah tentara harus dikembalikan ke Ukraina dengan cara yang "bermartabat".
Baca juga: Grup Wagner Ajak Warga Serbia Berperang di Ukraina, Disambut Gelombang Kemarahan
Namun, sebagaimana dikutip dari Reuters, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi yang direncanakan.
Di sisi lain, Ukraina menolak klaim keberhasilan Rusia maupun Grup Wagner.
Otoritas Ukraina mengatakan, dalam pertempuran untuk Soledar, justru pasukan Rusia yang mengalami kerugian besar.
Prigozhin sendiri baru mengakui pada bulan September 2022 bahwa dirinya lah yang mendirikan Grup Wagner.
Sebelum-sebelumnya, dia menghindari sorotan publik dan menyangkal hubungannya dengan Wagner.
Dia kemudian menggambarkan Wagner sebagai kekuatan yang sepenuhnya independen dengan pesawat, tank, roket, dan artileri sendiri.
Baca juga: Kremlin Bantah Pasukan Rusia Bersitegang dengan Grup Wagner
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.