Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2023, 17:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SOLEDAR, KOMPAS.com – Grup Wagner asal Rusia disebut akan mengirim mayat tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran di Kota Soledar ke wilayah yang masih dikuasai Ukraina.

Informasi rencana pengiriman mayat oleh Grup Wagner itu terungkap dalam laporan di situs web RIA FAN yang terkait dengan pendiri kelompok tentara bayaran itu, yakni Yevgeny Prigozhin pada Sabtu (21/1/2023).

Sebelumnya, Grup Wagner menyatakan pada 11 Januari 2023, bahwa pihaknya telah berhasil merebut Kota Soledar di wilayah Donetsk, Ukraina timur dari penguasaan pasukan Ukraina.

Baca juga: AS Tetapkan Grup Wagner di Rusia sebagai Organisasi Kriminal Transnasional

Pemerintah yang dipasang Rusia di Soledar pun mengeklaim pada awal pekan ini, bahwa mereka sudah menguasai kota tambang garam tersebut, tempat pertempuran sengit terjadi.

Situs web RIA FAN -bagian dari kepemilikan media Prigozhin- melaporkan, komandan Grup Wagner telah mengatakan bahwa kompi tentara bayaran Wagner akan mengirim mayat dari Kota Soledar ke wilayah yang dikuasai Ukraina dalam empat atau lima konvoi dengan total sekitar 20 truk.

Laporan yang muncul pada Sabtu itu tidak mengatakan berapa banyak mayat yang akan dikembalikan ke pihak berwenang Ukraina, tetapi mengatakan pasukan Ukraina menderita kerugian besar di Soledar.

Dikatakan, Prigozhin telah menjelaskan bahwa jenazah tentara harus dikembalikan ke Ukraina dengan cara yang "bermartabat".

Baca juga: Grup Wagner Ajak Warga Serbia Berperang di Ukraina, Disambut Gelombang Kemarahan

Namun, sebagaimana dikutip dari Reuters, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi yang direncanakan.

Di sisi lain, Ukraina menolak klaim keberhasilan Rusia maupun Grup Wagner.

Otoritas Ukraina mengatakan, dalam pertempuran untuk Soledar, justru pasukan Rusia yang mengalami kerugian besar.

Prigozhin sendiri baru mengakui pada bulan September 2022 bahwa dirinya lah yang mendirikan Grup Wagner.

Sebelum-sebelumnya, dia menghindari sorotan publik dan menyangkal hubungannya dengan Wagner.

Dia kemudian menggambarkan Wagner sebagai kekuatan yang sepenuhnya independen dengan pesawat, tank, roket, dan artileri sendiri.

Baca juga: Kremlin Bantah Pasukan Rusia Bersitegang dengan Grup Wagner

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Global
Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Global
Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Global
Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Global
Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Global
600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

Global
Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Global
Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Global
Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Global
Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Global
Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Global
Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com