Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Myanmar: Indonesia Akan Komunikasi Intens dengan Semua Pihak di Negara Itu untuk Selesaikan Konflik

Kompas.com - 22/01/2023, 15:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Fathiyah Wardah/VOA Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Myanmar menjadi perhatian serius negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R Suryodipuro mengatakan, sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan belajar dari pengalaman ketua-ketua sebelumnya, yakni Kamboja dan Brunei, dalam membantu menyelesaikan persoalan di Myanmar.

Indonesia, menurutnya, akan mempelajari apa yang bisa dan jangan dilakukan.

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim ke Indonesia Temui Jokowi, Bahas Sawit hingga Kudeta Myanmar

Indonesia, tambahnya, akan melakukan komunikasi intensif dengan semua pihak di Myanmar untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di negara itu.

Namun, untuk saat ini, kata Sidharto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi belum memiliki rencana untuk melakukan kunjungan ke Myanmar.

Sidharto mengakui, persoalan Myanmar tergolong rumit. Ada situasi politik yang dipicu oleh kudeta tetapi ada juga masalah mendasar yang terkait dengan situasi kebangsaan, katanya.

Situasi Rohingya sendiri, menurutnya, merupakan bagian dari masalah kebangsaan di Myanmar.

ASEAN, kata Sidharto, menyerukan kepada pihak Myanmar untuk melakukan dialog dengan pihak-pihak yang berseberangan demi kebaikan bangsa Myanmar secara keseluruhan.

Ia menegaskan, upaya penyelesaian krisis Myanmar menjadi sangat penting, bukan hanya karena Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun ini tetapi juga karena Myanmar bagian dari kawasan Asia Tenggara.

Konflik Myanmar, menurutnya, secara tidak langsung akan mempengaruhi stabilitas dan kemakmuran kawasan ASEAN.

“Ibu Menlu pada saat ini tidak ada rencana ke Myanmar. Mungkin nanti kalau ada kondisi yang dipenuhi."

"Kunjungan yang bisa berdampak positif pada proses dialog ketika para pihak (yang bertentangan) menunjukkan keberanian untuk memulai proses dialog di antara mereka. Mungkin pada saat itu, bisa dipertimbangkan untuk melakukan kunjungan,” kata Sidharto.

Baca juga: Myanmar, Demokrasi di Ujung Laras

Sidharto mengungkapkan, tim utusan khusus sudah terbentuk dan ditujukan untuk membantu Menlu Retno. Meski demikian, dia enggan menjelaskan siapa saja yang masuk dari tim tersebut.

ASEAN akan menyelenggarakan sejumlah pertemuan, termasuk KTT, pada tahun ini. Namun, Sidharto mengatakan, pada saat ini, Indonesia menilai tidak ada pihak di Myanmar yang memiliki legitimasi untuk hadir pada tingkat politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com