Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Inggris Minta Maaf atas Perlakuannya pada Kaum LGBTQ

Kompas.com - 20/01/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

LONDON, KOMPAS.com - Gereja Inggris pada Jumat (20/1/2023) secara resmi meminta maaf atas perlakuannya terhadap orang-orang LGBTQ.

Ini disampaikan meski pasangan sesama jenis masih tidak diizinkan untuk menikah di gerejanya.

Permintaan maaf dari para uskup gereja datang dalam sebuah laporan setelah lima tahun perdebatan tentang posisi gereja tentang seksualitas.

Baca juga: Bom di Gereja DR Kongo Tewaskan 5 Orang

Laporan itu akan disampaikan kepada majelis nasional gereja, Sinode Umum, yang akan bertemu di London bulan depan.

“Kami ingin meminta maaf atas cara Gereja Inggris memperlakukan orang-orang LGBTQ, baik mereka yang beribadah di gereja kami maupun mereka yang tidak,” kata para uskup dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Associated Press.

“Saat kami menolak atau mengucilkan Anda, dan mereka yang Anda cintai, kami sangat menyesal. Saat-saat di mana Anda menerima tanggapan yang bermusuhan dan homofobik di gereja kami sangat memalukan, dan untuk ini kami bertobat," tambahnya.

Meskipun demikian, sikap Gereja Inggris bahwa perkawinan dibatasi untuk persatuan antara satu pria dan satu wanita akan tetap berlaku.

Mereka malah mengusulkan untuk menawarkan kesempatan kepada pasangan sesama jenis untuk mengadakan kebaktian gereja dengan doa, dedikasi dan ucapan syukur setelah mereka mengadakan pernikahan sipil atau mendaftarkan kemitraan sipil.

Pernikahan sesama jenis telah dilegalkan di Inggris dan Wales sejak 2013, tetapi gereja tidak mengubah ajarannya ketika undang-undang tersebut berubah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-318 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Puji Gereja Kristen Ortodoks, AS Kirim Bantuan Lagi ke Ukraina

Para pemimpin gereja menggambarkan keputusan tentang kebaktian gereja itu sebagai perubahan signifikan yang mengakui pengalaman hidup beberapa orang Kristen yang setia.

Tetapi perpecahan tetap ada. Para uskup mengakui bahwa beberapa pendeta akan memilih tidak menggunakan doa baru untuk memberkati persatuan pasangan sesama jenis.

Di antara mereka adalah Uskup Agung Canterbury Justin Welby, pemimpin spiritual Gereja Anglikan.

Dia menggambarkan pengantar doa sebagai momen kegembiraan dan perayaan, sembari menyebut perannya dalam persekutuan Anglikan adalah bekerja untuk persatuan di antara sekitar 85 juta anggota.

Baca juga: Putin Rayakan Malam Natal Gereja Ortodoks Sendiri di Katedral Kremlin

Jayne Ozanne, seorang juru kampanye terkemuka untuk orang-orang LGBTQ di gereja, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pendirian para uskup, dengan alasan bahwa Tuhan tidak mendiskriminasi kaum LGBTQ.

“Kami telah meminta maaf demi permintaan maaf demi permintaan maaf, dan yang ini sejujurnya, terdengar hampa dan kejam,” tulis Ozanne di Twitter.

Baca juga: Gereja Ortodoks Ukraina untuk Pertama Kalinya Tak Ikut Tradisi Natal Rusia

“Karena jika Anda meminta maaf dan terus melakukan pelecehan, itu sama saja dengan kekerasan dalam rumah tangga. Fakta bahwa para uskup tidak melihat hal itulah yang membuat saya marah.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com