Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelangsa Imigran Suriah: Diselamatkan dari Laut Lalu Malah Dideportasi

Kompas.com - 18/01/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pada Malam Tahun Baru, sebuah kapal kecil yang membawa lebih dari 230 calon migran, kebanyakan warga Suriah, mogok dan mulai tenggelam setelah berlayar dari pantai utara Lebanon.

Sejak runtuhnya ekonomi Lebanon pada 2019, semakin banyak orang, kebanyakan pengungsi Suriah dan Palestina dan terkadang juga warga Lebanon, telah mencoba meninggalkan negara itu dan mencapai Eropa melalui laut.

Namun upaya tersebut seringkali mematikan.

Baca juga: Penyelamatan Dramatis Imigran di Perairan Membeku Inggris, Puluhan Orang Berteriak Minta Tolong dari Kapal yang Hampir Tenggelam

Dilansir dari Associated Press, baru-baru ini, tim penyelamat dari angkatan laut Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan Israel.

Mereka berhasil menyelamatkan semua kecuali dua penumpang, seorang wanita Suriah dan seorang anak yang tenggelam.

Namun, bagi banyak orang yang selamat, kelegaan itu cepat berlalu.

Setelah membawa mereka kembali ke pantai, di pelabuhan Tripoli, di mana mereka beristirahat dalam semalam, tentara Lebanon memuat hampir 200 orang Suriah yang diselamatkan ke dalam truk dan menurunkan mereka di sisi Suriah dari perbatasan tidak resmi yang melintasi Wadi Khaled, daerah terpencil di timur laut Lebanon.

Hal itu menandai eskalasi nyata dalam deportasi warga Suriah oleh tentara Lebanon pada saat meningkatnya retorika anti-pengungsi di negara kecil yang dilanda krisis itu.

Pejabat dengan tentara dan Keamanan Umum, badan yang biasanya bertanggung jawab untuk mengelola masalah imigrasi, tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Kisah Para Pekerja Imigran di Qatar dan Mimpi yang Kandas

Begitu berada di sisi lain perbatasan, para penyintas kapal dicegat oleh orang-orang yang mengenakan seragam tentara Suriah yang menggiring mereka ke dalam rumah kaca plastik besar.

Mereka ditahan di sana sampai anggota keluarga membayar untuk membebaskan mereka dan dibawa kembali ke Lebanon oleh penyelundup.

“Itu adalah masalah jual beli, jual beli orang,” kata Yassin al-Yassin, 32, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di Lebanon sejak 2012.

Al-Yassin mengatakan dia membayar 600 dollar AS untuk dibagi antara tentara Suriah dan penyelundup, agar saudaranya dibawa kembali ke Lebanon.

Salah satu perahu yang selamat, Mahmoud al-Dayoub, seorang pengungsi berusia 43 tahun dari daerah Suriah di Homs, mengatakan dia mendengar para penculiknya merundingkan harga setiap tahanan.

Baca juga: Australia Krisis Tenaga Kerja, Kuota Imigran Permanen Ditambah

“Saya tidak tahu apakah itu tentara Suriah atau penyelundup,” kata Dayoub, yang juga terdaftar sebagai pengungsi di Lebanon sejak 2012.

Halaman:

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com