Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,5 Tahun Berlindung di Gereja, Imigran Asal Honduras Akhirnya Bebas dari Deportasi

Kompas.com - 27/02/2021, 05:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

NEW JERSEY, KOMPAS.com - Setelah 3,5 tahun tinggal di dalam tempat perlindungan sebuah gereja untuk menghindari deportasi, imigran Honduras Alex Garcia akhirnya keluar dari gereja pada Rabu (24/2/2021).

Keluarnya Garcia terjadi usai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkannya.

Pria yang telah menikah dan memiliki 5 orang anak ini dijadwalkan keluar dari AS pada 2017, tahun pertama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Beberapa hari sebelum dideportasi, Christ Church United Church of Christ di pinggiran Saint Louis, Maplewood, menawarkan tempat perlindungan.

Baca juga: Jill Biden Akan Aktif dalam Program Reunifikasi Anak-Anak Imigran

Menurut Sara John dari Komite Lintas Agama di Saint Louis untuk Amerika Latin, keputusan Garcia untuk meninggalkan gereja datang setelah pihak imigrasi menyatakan dia tidak lagi menjadi prioritas deportasi dan bahwa agensi itu tidak akan menahan atau mendeportasinya.

Di hadapan kurang lebih 100 orang, Garcia menjelaskan bagaimana dia berpisah dengan keluarganya selama 1.252 hari dengan air mata mengalir dan sentuhan putranya di pundaknya.

"Halo semua," ujar Garcia dikutip Associated Press (AP), "Terima kasih semuanya karena telah mendukung saya dan keluarga. Hari ini saya akan keluar dari tempat perlindungan saya selama 3,5 tahun."

"Kami belum selesai," ujar Garcia yang membaca dari tulisan, "Masih banyak hal yang harus diselesaikan," dia menambahkan bahwa dia tidak akan memperjuangkan perlindungan permanen.

Presiden Joe Biden dalam pekan-pekan pertamanya menjabat telah menandatangani beberapa perintah eksekutif tentang isu-isu imigrasi yang mengembalikan kebijakan-kebijakan pendahulunya walau beberapa anggota Kongres dari Partai Republik menantangnya lewat jalur hukum.

Baca juga: Putus Asa Cari Suaka, Puluhan Migran Ditemukan Sembunyi dalam Pecahan Kaca dan Abu Beracun

Myrna Orozco, koordinator organiser di Layanan Gereja Dunia mengatakan sebanyak 33 imigran masih berada di dalam gereja di seluruh AS. Jumlah itu menurutnya harus lebih berkurang di masa mendatang.

Setelah kebijakan imigrasi dan lain-lain diambil Biden, beberapa imigran selain Garcia bisa bebas dari tempat perlindungan mereka di gereja.

Di antaranya ada nama Jose Chicas (55) dari El Salvador yang meninggalkan rumah milik gereja di Durham, Carolina Utara pada 22 Januari.

Saheeda Nadeem (65) dari Pakistan yang meninggalkan gereja Michigan bulan ini dan Edith Espinal, warga asli Meksiko yang meninggalkan gereja di Ohio setelah lebih dari 3 tahun.

Keluarnya Garcia dari gereja itu membuat momen emosional. Suara Wali Kota Barry Greenberg terdengar pecah ketika memberi tahu Garcia bahwa dia tidak bisa memberi kewarganegaraan AS untuk pria itu namun bisa menjadikannya warga kehormatan di Maplewood.

Garcia melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan ekstrem di Honduras, kata para pengacaranya.

Baca juga: Jalan Kaki ke AS Melalui Guatemala, Migran Honduras Bentrok dengan Aparat

 

Setelah memasuki AS pada 2004, dia menaiki kereta yang dia pikir menuju ke Houston, tetapi malah berakhir di Poplar Bluff, Missouri, sebuah kota dengan sekitar 17.000 penduduk di sudut tenggara negara bagian itu.

Dia mendapatkan pekerjaan dan bertemu dengan istrinya, Carly, seorang warga negara AS, dan selama lebih dari satu dekade mereka hidup dengan tenang.

Pada 2015, Garcia menemani saudara perempuannya ke kantor imigrasi di Kansas City, Missouri, di mana para pejabat menyadari bahwa Garcia berada di negara itu secara ilegal.

Garcia lalu menerima dua penangguhan hukuman satu tahun selama pemerintahan Barack Obama.

Baca juga: Angkut 118 Migran dengan Truk Kargo, Dua Pria Ini Akhirnya Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com