Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dirawat di Rumah Sakit, 1.500 Pendukungnya Ditangkap

Kompas.com - 10/01/2023, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRASILIA, KOMPAS.com - Mantan Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro dirawat di rumah sakit di Florida, AS pada Senin (9/1/2023) karena sakit usus.

Di sisi lain, 1.500 pendukungnya ditangkap di Brasilia setelah menyerbu gedung-gedung penting di ibu kota selama akhir pekan.

Dilansir dari Reuters, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, seorang sayap kiri yang menjabat pada 1 Januari setelah mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan Oktober, berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Baca juga: Perusuh Sayap Kanan Brasil Dikecam karena Pakai Kaus Warna Kuning-Hijau

Dia menuduh para perusuh mencoba menggulingkan demokrasi, dan mempertanyakan mengapa tentara tidak mengecilkan seruan kudeta militer di luar barak mereka.

Pada hari Minggu (8/1/2023), massa yang marah mengamuk di Kongres, Mahkamah Agung, dan kantor kepresidenan, menghancurkan jendela, furnitur, dan karya seni dalam serangan terburuk terhadap institusi negara sejak Brasil kembali ke demokrasi pada 1980-an.

Bolsonaro, yang terbang ke AS beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir, pergi ke rumah sakit di Orlando pada Senin karena mengeluh sakit usus terkait penusukan yang dideritanya selama kampanye pemilu 2018.

Baca juga: Jair Bolsonaro Dilarikan ke Rumah Sakit Saat 1.000 Pendukungnya Ditangkap karena Kerusuhan Brasil…

Dokternya mengatakan dia mengalami penyumbatan usus yang tidak serius dan kemungkinan besar tidak memerlukan pembedahan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN Brasil, Bolsonaro mengatakan dia berencana untuk tinggal di AS hingga akhir Januari, tetapi sekarang berencana untuk kembali ke Brasil lebih cepat untuk menemui dokternya.

"Saya bermaksud mengajukan kepulangan saya karena di Brasil para dokter sudah mengetahui masalah obstruksi usus saya akibat luka tusukan itu," kata Bolsonaro, menurut laporan di situs CNN Brasil.

Bolsonaro menghadapi beberapa penyelidikan di hadapan Mahkamah Agung di Brasil dan masa depannya di AS, tempat dia bepergian dengan visa yang dikeluarkan untuk kepala negara, diplomat, dan pejabat pemerintah lainnya, dipertanyakan.

Baca juga: Penyebab Kerusuhan Brasil yang Mirip Penyerbuan Capitol Hill 2021

Perwakilan Joaquin Castro, seorang anggota parlemen Demokrat di Kongres AS, mengatakan bahwa AS tidak boleh memberikan perlindungan kepada"otoriter yang telah menginspirasi terorisme domestik dan harus mengirim Bolsonaro kembali ke Brasil.

Pemerintah AS menolak mengomentari status visa Bolsonaro saat ini.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan seseorang yang masuk dengan visa pejabat asing harus meninggalkan negara itu dalam waktu 30 hari atau mengajukan perubahan status imigrasi jika mereka tidak lagi terlibat dalam bisnis resmi.

Memulihkan ketertiban di ibu kota Brasil, tentara Brasil yang didukung oleh polisi pada hari Senin membongkar kamp berusia dua bulan di seberang markas tentara tempat para pendukung Bolsonaro melakukan protes sejak kekalahannya dalam pemilihan.

Baca juga: Kerusuhan Brasil: 400 Ditangkap, Ingatkan Penyerbuan Capitol AS

Sekitar 1.200 orang dari kamp tersebut ditahan untuk diinterogasi pada hari Senin, kata pihak berwenang, setelah sekitar 300 orang ditangkap pada hari Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com