SEOUL, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan akan mempertimbangkan penangguhan pakta militer antar-Korea 2018 jika Korea Utara kembali melanggar wilayah udaranya.
Pernyataan Yoon tersebut disampaikan sekretaris persnya, Kim Eun-hye, dan dikutip kantor berita Yonhap, Rabu (4/1/2023).
Sebelumnya, drone Korea Utara dilaporkan melintas ke Korea Selatan pada pekan lalu, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Tak Peduli Jelang Tahun Baru, Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik
Yoon lantas menyerukan Korea Selatan untuk membangun kemampuan respons tingkat tinggi yang melampaui tingkat standar.
Hubungan antar-Korea belakangan semakin tegang sejak Yoon menjabat sebagai Presiden Korea Selatan pada Mei 2022.
Saat awal menjabat, Yoon berjanji untuk menerapkan garis batas yang lebih keras terhadap Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik, Lebih dari 70 Rudal Sudah Diluncurkan Sepanjang 2022
Terkait insiden drone Korea Utara yang melintas pekan lalu, Yoon menyalahkan ketergantungan pemerintahan sebelumnya terhadap pakta militer antar-Korea 2018.
Pakta tersebut salah satunya berisi larangan kegiatan bermusuhan di perbatasan kedua negara.
Yoon memerintahkan Menteri Pertahanan Korea Selatan untuk meluncurkan unit drone canggih yang mampu melakukan serangkaian misi.
Baca juga: Korea Utara Tegas Larang Kedatangan Pelancong dari China karena Covid-19
Misi-misi yang dimaksud adalah pengawasan, pengintaian, dan peperangan elektronik.
Yoon juga meminta Menteri Pertahanan Korea Selatan untuk menyiapkan sistem yang memproduksi drone kecil yang sulit dideteksi secara massal.
“Dia juga menyerukan percepatan pengembangan untuk memproduksi drone siluman tahun ini dan segera membangun sistem pembunuh drone,” kata Kim, dikutip dari Yonhap.
Baca juga: Korea Selatan Negara Terbaru Perketat Aturan Pengunjung dari China
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.