Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Akan Perpanjang Masa Wajib Militer dari 4 Bulan Jadi Setahun

Kompas.com - 27/12/2022, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Seorang pejabat tinggi Pemerintah Taiwan mengumumkan adanya rencana memperpanjang masa wajib militer di Taiwan dari empat bulan menjadi satu tahun.

Pengumuman ini muncul saat Taiwan masih berurusan dengan meningkatnya tekanan militer China.

Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan, Presiden Tsai Ing-wen akan mengadakan pertemuan keamanan nasional untuk membahas penguatan pertahanan sipil pada Selasa.

Baca juga: Taiwan Sebut China Kerahkan 71 Pesawat Tempur dalam Latihan Perang

Setelah itu, dijadwalkan ada konferensi pers tentang langkah-langkah pertahanan sipil baru yang tidak ditentukan.

Sumber Pemerintah Taiwan mengatakan, sejak 2020 tim keamanan Tsai, termasuk pejabat tingkat tinggi dari kementerian pertahanan dan Dewan Keamanan Nasional Taiwan, telah meninjau sistem militer Taiwan di tengah meningkatnya ancaman dari China.

Taiwan sendiri pada Senin (26/12/2022) melaporkan serangan angkatan udara China terbesar ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu, dengan 43 pesawat China melintasi penyangga tidak resmi antara kedua belah pihak.

China juga menggelar latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Baca juga: China Gelar Latihan Menyerang di Sekitar Taiwan, Sebut AS dan Taipei Memprovokasi

"Berbagai perilaku sepihak China telah menjadi perhatian utama bagi keamanan regional," kata pejabat itu, yang ikut serta dalam diskusi keamanan tingkat tinggi, dikutip dari Reuters.

Sumber pemerintah Taiwan tersebut menyampaikan, di bawah rencana yang mulai berlaku pada 2024, wajib militer akan menjalani pelatihan yang lebih intensif, termasuk latihan menembak dan instruksi tempur yang digunakan oleh pasukan AS.

Wajib militer akan ditugaskan untuk menjaga infrastruktur utama, memungkinkan pasukan reguler untuk merespons lebih cepat jika ada upaya China untuk menyerang, tambah mereka.

Sementara itu, Kementerian pertahanan Taiwan menolak berkomentar.

Mengutip sumber pemerintah dan partai berkuasa yang mengetahui persoalan ini, Central News Agency, sebelumnya melaporkan pada Senin malam, bahwa pemerintah Taiwan akan mengumumkan rencananya untuk memperpanjang wajib militer.

Pemerintah Taiwan sebelumnya di bawah Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan oposisi utama Kuomintang memotong layanan wajib bagi laki-laki dari lebih dari dua tahun menjadi empat bulan untuk menyenangkan pemilih yang lebih muda karena ketegangan mereda antara Taipei dan Beijing.

Reuters telah melaporkan bahwa pelatihan militer di Taiwan, terutama untuk wajib militer dan cadangan, telah memburuk.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima pemerintahan Beijing.

Baca juga: 39 Pesawat China Mendekat, Taiwan Langsung Waspada

Pemerintah Taiwan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka dan berjanji untuk membela diri jika diserang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com