DUBAI, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral Iran pada hari Sabtu (17/12/2022) sebagian menyalahkan kerusuhan anti-pemerintah baru-baru ini atas jatuhnya mata uang Iran ke rekor terendah.
Di sisi lain, pihak berwenang menahan seorang aktris terkemuka yang telah menyuarakan dukungan untuk pengunjuk rasa.
Dilansir dari Reuters, kerusuhan, yang merupakan salah satu tantangan terbesar bagi pemerintahan teokratis di Iran sejak Revolusi Islam 1979, juga membuat kelompok pekerja minyak mengadakan protes pada hari Sabtu untuk menuntut upah yang lebih tinggi, menurut laporan di media sosial.
Baca juga: Afshin Ghaderzadeh, Pria 20 Tahun Asal Iran Dinobatkan sebagai Pria Terpendek di Dunia
Kerusuhan yang lebih luas yang saat ini mencengkeram Iran dipicu oleh kematian 16 September dalam penahanan Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditangkap karena mengenakan "pakaian tidak pantas" di bawah aturan berpakaian Islami yang ketat bagi wanita.
Pihak berwenang pada hari Sabtu menahan Taraneh Alidoosti, bintang "The Salesman" yang memenangkan Academy Award untuk film berbahasa asing terbaik pada tahun 2016.
Ini setelah dia menyuarakan dukungan untuk protes dan memposting foto dirinya tanpa kerudung dengan tanda bertuliskan "Perempuan, hidup, kebebasan" yang jadi slogan utama para demonstran.
Baca juga: Tanggapan Kedubes Iran di Jakarta Setelah PBB Keluarkan Iran dari Badan Hak-hak Perempuan
"Alidoosti, yang tidak memberikan dokumen yang mendukung beberapa klaimnya, ditangkap beberapa jam yang lalu atas perintah otoritas kehakiman," kata kantor berita resmi IRNA mengutip pernyataan pengadilan.
Alidoosti adalah yang terbaru dari lusinan artis, jurnalis dan pengacara yang ditahan selama tiga bulan terakhir karena berbicara menentang tindakan keras keamanan terhadap para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya telah dibebaskan dengan jaminan.
Secara terpisah, Gubernur Bank Sentral Ali Salehabadi mengakui bahwa peristiwa dua bulan terakhir telah berkontribusi, bersama dengan sanksi AS, terhadap rekor jatuhnya mata uang Iran, tetapi menyarankan dolar dapat disuntikkan ke pasar untuk menopang riyal yang bermasalah.
Mata uang bermasalah Iran jatuh ke level terendah baru terhadap dollar AS pada hari Sabtu karena warga Iran yang putus asa untuk menemukan tempat berlindung yang aman untuk tabungan mereka telah mencoba membeli dolar, mata uang keras lainnya, atau emas.
Dollar dijual sebanyak 395.600 riyal di pasar tidak resmi, naik dari 386.800 pada hari Jumat (16/12/2022), menurut situs valuta asing Bonbast.com.
Situs web harian ekonomi Donya-e-Eqtesad memberikan nilai dollar sebesar 382.300, naik 1,2 persen dari hari Jumat.
Baca juga: Iran Kemungkinan Akan Disingkirkan dari Badan Perempuan PBB
Riyal telah kehilangan hampir 20 persen nilainya sejak protes nasional meletus tiga bulan lalu.
Pada Mei 2018, mata uang diperdagangkan sekitar 6.500 per dollar AS tepat sebelum Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi terhadap negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.