Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Izinkan Perempuan 16 Tahun Aborsi Tanpa Persetujuan Orangtua

Kompas.com - 16/12/2022, 09:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MADRID, KOMPAS.com - Parlemen Spanyol pada Kamis (17/12/2022) mengesahkan undang-undang kesehatan seksual dan reproduksi yang mengizinkan anak perempuan berusia 16 dan 17 tahun untuk melakukan aborsi tanpa persetujuan orangtua.

Ini jadi kebijakan pertama untuk negara Eropa, menawarkan cuti berbayar yang didanai negara untuk perempuan tertimpa hal buruk.

"Kemajuan ini memungkinkan kita untuk menjalankan kebebasan atas tubuh kita, dengan negara mengakui kewarganegaraan penuh lebih dari setengah populasi," kata Menteri Kesetaraan Irene Montero kepada anggota parlemen sebelum pemungutan suara, yang diadopsi dengan mayoritas 190-154 dan lima abstain, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Studi: Permintaan Warga AS untuk Pil Aborsi dari Luar Negeri Melonjak

Pemerintah koalisi kiri negara itu telah memperkenalkan RUU tersebut, yang ditentang oleh aktivis anti-aborsi dan Gereja Katolik, pada bulan Mei dengan tujuan untuk menjamin akses aborsi dan menghilangkan stigma kesehatan menstruasi.

Undang-undang yang baru menghapus masa "refleksi" tiga hari wajib bagi perempuan yang ingin mengakhiri kehamilan mereka dan menghilangkan kebutuhan bagi mereka yang berusia 16-17 tahun untuk mendapatkan persetujuan dari orangtua atau wali untuk menggugurkan kandungan.

Persyaratan ini telah diberlakukan oleh pemerintah Partai Rakyat yang konservatif pada tahun 2015.

Ini juga termasuk cuti berbayar untuk wanita hamil mulai minggu ke-39, memastikan distribusi produk menstruasi gratis di institusi publik, seperti sekolah, penjara atau pusat kesehatan, dan menunjuk kehamilan pengganti, yang ilegal di Spanyol, sebagai bentuk kekerasan terhadap wanita.

Baca juga: Google Maps AS Akan Melabeli Klinik Kesehatan yang Sediakan Aborsi

Lourdes Mendez dari partai sayap kanan Vox mengatakan bahwa dengan menyatakan aborsi sebagai hak asasi manusia, undang-undang tersebut melanggar konstitusi dan menjungkirbalikkan sistem nilai Spanyol.

"Menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan atau bayi yang mungkin lahir cacat, hanya ada satu jalan keluar: menghilangkan nyawa anaknya," katanya.

Sonia Lamas, juru bicara klinik kesehatan wanita Dator, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada bulan Mei bahwa klinik tersebut menyambut baik langkah-langkah ini.

"Apa yang disebut periode refleksi tidak diperlukan karena wanita membuat keputusan yang sangat tepat dan kita tidak perlu merenungkan sesuatu yang telah kita putuskan," tambahnya.

Klinik tersebut telah menghadapi protes dari penentang aborsi yang secara teratur mengadakan doa bersama dan melakukan demonstrasi di depan gedung.

Baca juga: Tolak Aborsi, Istri Dibakar Suami Saat Hamil 5 Bulan, Alami Luka Bakar 100 Persen

Lamas mengatakan, kelompok itu melakukan kampanye untuk mendekati wanita di area seperti pintu masuk klinik terakreditasi yang seharusnya menjadi tempat yang aman.

Undang-undang tersebut sekarang menuju majelis tinggi untuk persetujuan akhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com