Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Peringatkan Eropa Soal Teror Bom Paket ke Instansi Pemerintah, Diduga Terkait Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 03/12/2022, 19:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MADRID, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Spanyol Fernando Grande-Marlaska memperingatkan rekan-rekannya di Uni Eropa (UE) akan serangkaian teror bom paket yang dikirim ke tokoh dan instansi pemerintah.

Dalam pesan kepada UE dan Komisi Eropa, Grande-Marlaska menulis bahwa enam bom paket yang dikirim ke sasaran di negaranya mungkin terkait dengan perang Rusia di Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera (2/12/2022), Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengonfirmasi laporan sebelumnya yang pertama kali dipublikasikan oleh Europa Press.

Baca juga: Geng Pencuri Incar Mural Banksy di Ukraina, Berhasil Mencongkelnya dari Dinding

Serangkaian kiriman bom paket minggu ini dilaporkan ditujukan ke tokoh dan kantor pemerintah “Negeri Matador.”

Sasaran teror bom paket di Spanyol yaitu kedutaan besar Ukraina dan AS, pusat satelit Uni Eropa di pangkalan udara Torrejon de Ardoz serta produsen senjata Spanyol yang memasok peralatan ke Ukraina, serta kediaman politisi terkemuka Spanyol.

Ancaman lainnya di Eropa

Pada Jumat (2/12/2022), polisi Ceko mengevakuasi konsulat Ukraina di kota Brno setelah paket mencurigakan tiba di sana.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan paket tersebut diperiksa menggunakan mesin sinar-X. Kiriman itu dilaporkan mirip dengan bom paket yang dikirimkan di Spanyol.

Alat peledak yang dikirimkan di Spanyol adalah buatan sendiri dan hanya berisi sejumlah kecil bahan peledak dan bola logam kecil, menurut laporan media Spanyol pada Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Sekolah Ukraina Tetap Masuk di Tengah Padamnya Listrik akibat Serangan Rusia

El Pais dan penyiar TV pemerintah RTVE, mengutip sumber polisi mengatakan bahwa bingkisan itu tidak meledak saat dibuka tetapi malah menghasilkan kilatan api.

Hanya satu dari bom paket yang meledak, yakni di taman kedutaan Ukraina di Madrid pada Rabu (30/11/2022). Insiden ini menyebabkan cedera pada tangan petugas keamanan.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas bom paket itu dan pihak berwenang belum merilis informasi tentang kemungkinan tersangka.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles tidak secara khusus menyebutkan serangkaian paket berbahaya selama kunjungan ke Ukraina pada Rabu (30/11/2022). Akan tetapi dia menekankan bahwa Spanyol tetap berada di pihak Ukraina dalam perang.

“Kami akan terus membantu, seperti juga semua negara UE dan NATO karena kami menganggap tujuan Ukraina adil, tujuan perdamaian dan kebebasan,” kata Robles.

Baca juga: Ukraina Buka Layanan Hotline Bagi Tentara Rusia yang Ingin Menyerah

Paket dengan mata binatang

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan paket yang berisi mata binatang juga dikirim ke misi diplomatik Ukraina di sejumlah negara.

Paket-paket tersebut, yang menurut kementerian luar negeri berasal dari satu negara Eropa, tiba di kedutaan besar di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia, Italia, dan di konsulat di Italia, Polandia, dan Republik Ceko.

Al Jazeera mewartakan pada Jumat (2/12/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan para diplomat negara itu akan terus bekerja tanpa terganggu oleh insiden tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com